BerjudulAnalisis Ketidakstabilan Tegangan Dan Frekuensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (Studi Kasus PLTMH Sokokembang Kabupaten Negeri Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, mudah mudahan kita semua mendapatkan safaat Nya di yaumil akhir nanti, Aamiin. Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari
The use of abundant solar energy in Indonesia is a concern for the government, especially for areas that are still not electrified by the PLN cable network. The conversion of solar energy to electrical energy is carried out using PV solar panels to form a solar power plant PLTS. The existence of this PLTS is increasing throughout Indonesia so that it takes human resources who have these competencies to manage it. With this awareness, the Community Service Activity PKM program of the Department of Energy Conversion Engineering at the Bandung State Polytechnic invites a partner at SMKN 1 Cimahi to jointly equip its students to get a PLTS competency briefing. One of the competencies developed is about the installation of the solar power plant electrical system. This activity was held during the very dangerous Covid-19 virus pandemic which forced people to work at home WFH. However, instead of being an obstacle, it provides an appreciable result, namely the gain of experience to develop learning modules that can be delivered online. The analysis of the results of the PKM implementation proved that one way of providing knowledge on the aspect of knowledge can be held online. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Volume 8 Nomor 2, Agustus 2022 145 WORKSHOP PENGENALAN KOMPETENSI INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA WORKSHOP OF INTRODUCTION TO INSTALLATION COMPETENCY OF SOLAR POWER PLANT Ignatius Riyadi Mardiyanto1, Sri Utami1, Sri Paryanto Mursid1, Wahyu Budi Mursanto1, Agoeng Harjatmo Rahardjo1, Apip Udin1, Sri Widarti11Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung Jln. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga Bandung 40559 aKorespondensi Mia Perlina, E-mail Diterima 09-02-2022; Ditelaah 18-02-2022; Disetujui 27-03-2022 ABSTRACT The use of abundant solar energy in Indonesia is a concern for the government, especially for areas that are still not electrified by the PLN cable network. The conversion of solar energy to electrical energy is carried out using PV solar panels to form a solar power plant PLTS. The existence of this PLTS is increasing throughout Indonesia so that it takes human resources who have these competencies to manage it. With this awareness, the Community Service Activity PKM program of the Department of Energy Conversion Engineering at the Bandung State Polytechnic invites a partner at SMKN 1 Cimahi to jointly equip its students to get a PLTS competency briefing. One of the competencies developed is about the installation of the solar power plant electrical system. This activity was held during the very dangerous Covid-19 virus pandemic which forced people to work at home WFH. However, instead of being an obstacle, it provides an appreciable result, namely the gain of experience to develop learning modules that can be delivered online. The analysis of the results of the PKM implementation proved that one way of providing knowledge on the aspect of knowledge can be held online. Keywords Vocational High School SMK, renewable energy, PLTS solar power plant, online practice module. ABSTRAK Pemanfaatan energi surya yang berlimpah di Indonesia menjadi perhatian pemerintah khususnya untuk daerah yang masih belum terelektrifikasi oleh jaringan kabel PLN. Konversi energi surya menjadi energi listrik dilakukan dengan menggunakan panel surya PV sehingga membentuk pembangkit listrik tenaga surya PLTS. Keberadaan PLTS ini semakin banyak di seluruh penjuru Indonesia, sehingga dibutuhkan SDM yang memiliki kompetensi tersebut untuk mengelolanya. Dengan kesadaran ini, maka program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat PKM Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung mengajak bermitra SMKN1 Cimahi untuk bersama-sama membekali siswanya untuk mendapatkan pembekalan kompetensi PLTS. Kompetensi yang dikembangkan salah satunya adalah tentang pemasangan/instalasi system kelistrikan pembangkit listrik tenaga surya. Kegiatan ini diselenggarakan pada saat terjadi pandemi virus Covid19 yang sangat berbahaya yang memaksa untuk bekerja di rumah WFH. Namun alih-alih menjadi kendala, justru memberikan hasil yang patut diapresiasi yakni diperolehnya pengalaman untuk mengembangkan modul pembelajaran yang dapat disampaikan secara daring. Analisis terhadap hasil penyelengaraan PKM ini membuktikan bahwa salah satu cara pembekalan pada aspek pengetahuan dapat diselenggarakan secara daring. Kata kunci Sekolah Menengah Kejuruan SMK, energi baru terbarukan, PLTS Pembangkit listrik tenaga surya, Pompa air tenaga surya, modul praktek daring Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Volume 8 Nomor 2, Agustus 2022 146 Mardiyanto, I, R., Utami, S., Mursid, A, P., Mursanto, W, B., Rahardjo, A, H., Udin, A., & Widarti S. Workshop Pengenalan kopetensi instalasi pembangkit tenaga surya. Jurnal Qardhul Hasan Media Pengabdian kepada Masyarakat, 81 145-151. PENDAHULUAN Penyiapan sumber daya manusia SDM kompeten untuk masa depan, khususnya di Indonesia, menjadi prioritas utama pemerintah. Pengembangan SDM kompeten secara terencana dilakukan dalam lembaga pelatihan kerja maupun sekolah, khususnya sekolah kejuruan atau vokasi. Di Indonesia saat ini dikenal Sekolah Menengah Kejuruan SMK pada tingkat pendidikan menengah dan Politeknik, sebagai salah satu contoh pendidikan tinggi vokasi. Pada pendidikan kejuruan maupun vokasi, fokus pembelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi kerja. Metoda pembelajaran ini dimaksudkan agar pada saat menyelesaikan pendidikannya lulusan dapat segera masuk ke dalam dunia kerja. Hal ini menuntut fasilitas, suasana, dan lingkungan belajar mengkondisikan proses pembelajaran yang lekat link dengan aktifitas dunia kerja baik mandiri atau terinstitusi. Institusi kerja yang terinstitusi sering dikenal dengan sebutan Dunia Usaha dan Dunia Industri DUDI. Menjadi usaha positif saat dilakukan pola kerja sama antara SMK sebagai pendidikan menengah dengan Politeknik sebagai pendidikan tinggi. Lulusan dari SMK yang sebagian besar akan melanjutkan ke perguruan tinggi dipersiapkan untuk masuk politeknik sebagai institusi yang sejenis. Kerjasama ini memiliki prospek penyiapan SDM kompeten yang berkelanjutan seamless, sehingga terjadi efisiensi dan efektifitas dalam pembelajaran. Kerjasama dilakukan dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat PKM yang menjadi keharusan dalam Tridharma perguruan tinggi. Politeknik Negeri Bandung sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki kewajiban melaksanakan PKM yang harus dilaksanakan oleh setiap dosennya. Program PKM yang diselenggarakan ini menyertakan SMKN 1 Cimahi sebagai pasangan kerjasama dengan Jurusan Teknik Konversi Energi. SMKN 1 Cimahi adalah salah satu SMKN yang sangat baik dalam membina generasi muda pada level terampil, level kompetensi 1 sampai level 3 pada kompentansi skala KKNI SMKN 1, 2019. Pemilihan PLTS sebagai objek pengenalan kepada generasi mud karena PLTS adalah salah satu pembangkit energi masa depan. Fokus kementerian ESDM kepada PLTS dapat dilihat pada berita di SIARAN PERS NOMOR Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Tanggal 14 Maret 2020. Sebagai ketahanan energi nasional, energi terbarukan adalah salah satu topik yang sangat menjanjikan Azhar, M. 2018, diperlihatkan pada struktur ESDM yang salah satu bidang khususnya adalah mengenai energi terbarukan ini Peraturan Presiden tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 22 b Vol. PP No. 5. Maka dari itu, sebagai objek pengenalan Pengabdian pada Masyarakat PkM adalah pembentukan wawasan tentang levelisasi kompentasi khususnya pada suatu unit pembangkit listrik tenaga surya PLTS. Pada sekolah menengah kejuruan level ini sesuai KKNI diletakkan pada level pelaksana. Pada daerah-daerah pedesaan dengan jarak antar desa yang jauh dan di pulau-pulau kecil biasanya salah satu andalan untuk pembangkit listrik adalah PLTS. Pembangkit ini dapat berupa pembangkit terpusat dengan minigrid atau seringkali dalam bentuk solar home system. Kelemahan dari pembangkit PLTS di pedesaan adalah kurang handalnya tenaga terampil yang menangani kelistrikan skala kecil tersebut. Terlebih pada sistem kelistrikan rumah dengan pembangkit sendiri seperti solar home system, sehingga umur sistem kelistrikan ini menjadi pendek, dan dalam waktu tidak lebih dari 2 tahun sering sekali sudah tidak berfungsi. Untuk 147 Workshop pengenalan kompetensi itu, pengenalan kompetensi base pada sistem kelistrikan PLTS khususnya pada pemasangan dan pemeliharaan sistem tenaga surya menjadi penting untuk meningkatkan dan menyosialisasikannya. Saat ini dan ke depan sangat dibutuhkan SDM kompeten dalam hal merancang, memasang, mengoperasikan dan merawat sistem kelistrikan berbasis PLTS. Tuntutan ini menjadi dasar dilakukannya PKM Jurusan Teknik Konversi Energi POLBAN dengan SMKN 1 Cimahi untuk membekali calon lulusannya dengan salah satu kompetensi yang dibutuhkan masyarakat modern saat ini, yakni instalasi pada PLTS. MATERI DAN METODE Pelaksanaan PKM oleh Jurusan Teknik Konversi Energi POLBAN dengan SMKN 1 Cimahi dilakukan dengan serangkaian langkah terencana berkelanjutan. Dimulai dari survei, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, ekstraksi hasil analisis kegiatan sebagai knowledge base, dan diakhiri dengan dokumentasi dan publikasi. Secara skematik, metode pelaksanaan ini digambarkan dalam diagram Gambar 1. Gambar 1. Langkah Pelaksanaan PKM. Survei, langkah awal dimulai dari kelompok survei. Pertama tim PKM berkoordinasi internal untuk melakukan identifikasi sumber daya yang akan menjadi pendukung kegiatan. Sumber daya yang diidentifikasi mencakup dua sisi, yakni dari pihak Jurusan Teknik Konversi Energi POLBAN, sebagai basis kegiatan, dan dari pihak SMKN 1 Cimahi, sebagai domain pelaksanaan. Selanjutnya dilakukan visitasi ke lapangan, yakni SMKN 1 Cimahi, untuk memperoleh informasi mengenai profil sekolah, kondisi lingkungan di dalam dan di seputaran sekolah, ruang kerja pengajar dan laboran, juga ruang belajar siswa. Data mengenai workshop yang sudah diperoleh oleh siswa terkait energi baru terbarukan EBT. Pemahaman mengenai EBT difokuskan pada pembangkitan energi listrik menggunakan PLTS. Selain itu juga mencoba mengetahui telah sejauh mana para siswa, dan juga guru, mengetahui aplikasi dari listrik yang dibangkitkan dari PLTS. Informasi diperoleh melalui wawancara dengan pihak pengajar, siswa, juga sebagian alumni, dan staf sekolah. Wawancara juga dilakukan untuk menjaring informasi mengenai cara dan materi pemaparan yang telah dilakukan terkait topik utama tersebut. Pemaparan yang dimaksud adalah yang dilakukan, baik oleh pihak internal sekolah, maupun pihak eksternal, sebagai pihak yang menjadi subyek informasi mengenai pengenalan dan pembimbingan terkait aplikasi PLTS. Informasi dan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis. Berdasarkan hasil analisis, dikoordinasikan dengan pihak SMKN 1 Cimahi, bersama dengan tim PKM untuk menentukan pemilihan tema kerjasama, yang telah dilaksanakan beberapa kali, sebelumnya adalah tentang aplikasi pompa air menggunakan PLTS. Pada tema kali ini, lebih difokuskan pada penguatan level kompetensi SDM khususnya untuk tenaga terampil level 3 mengenai Kompentesi Base Instalasi PLTS Off Grid. Dengan tema yang telah ditentukan ini maka setiap anggota tim melakukan studi literatur sesuai dengan fokus tugas masing-masing. Pelaksanaan, dalam kelompok ini mencakup tahap perencanaan dan persiapan, pelaksanaan kegiatan, dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, tim melakukan pendataan dan olah data yang oleh setiap anggota tim, dengan mengacu pada pengolahan literatur, membuat rencana makro maupun rencana mikro untuk detail dari pelaksanaan kegiatan. Tahap Persiapan, termasuk melakukan perancangan modul latih instalasi PLTS berbasis off-grid yang akan dijadikan obyek workshop. Pada saat yang sama, masing-masing anggota tim mempersiapkan modul pembelajaran sebagai materi saat pelaksanaan workshop nantinya. Modul yang disiapkan terdiri dari unit kompetensi yang akan dibidik untuk level SMK dan pembuatan modul pengenalan instalasi Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Volume 8 Nomor 2, Agustus 2022 148 PLTS. Selanjutnya, setelah persiapan matang, dilakukan workshop sebagai inti dari pelaksanaan kegiataan PKM ini. Workshop diikuti oleh 50 orang peserta dan dilakukan secara daring. Durasi workshop adalah tiga jam untuk memberikan materi sesuai dengan modul yang sudah disiapkan. Tahap selanjutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi, baik dari sisi keterserapan materi oleh peserta workshop, maupun keseluruhan dari pelaksanaan PKM. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pre-test sebelum acara dimulai dan post-test setelah kegiatan workshop dilaksanakan. Evaluasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran keterserapan materi oleh peserta. Hasil, Rangkaian kegiatan terakhir adalah ekstraksi hasil analisis, dokumentasi, ditutup dengan deseminasi dan publikasi. Analisis dan pengolahan data dari hasil monitoring dan evaluasi merupakan capaian dari ekstraksi hasil analisis. Produknya menjadi bahan utama kajian dan pembuatan laporan juga diseminasi dan publikasi. Tahap dokumentasi merupakan bagian penting agar seluruh kegiatan berserta hasilnya terekam sebagai landasan untuk mendapatkan knowledge base yang representatif. Dokumentasi ini menjadikan kegiatan untuk dapat dikembangkan dan ditingkatkan manfaat dan efektifitasnya di kemudian hari, baik oleh tim yang sama, atau sumbangan pengetahuan bagi masyarakat akademik lainnya. Dengan demikian, tahap penutup yang berupa diseminasi dan publikasi mendapatkan peran pentingnya agar hasil positif dari kegiatan PKM sampai kepada masyarakat yang membutuhkan informasinya. Pelaksanaan PKM Pandemi virus Corona-19 yang terjadi selama program PKM di SMKN 1 Cimahi saat ini, menjadi tantangan tersendiri bagi pelaksanaan kegiatan. Penyebaran virus yang sangat cepat dan berbahaya ini membatasi kegiatan yang bersifat berkumpulnya manusia. Kodisi ini memaksa tim PKM untuk mendapatkan solusi dan cara penyelenggaraan yang efektif dan aman. Namun alih-alih kondisi wabah ini menjadi hambatan, tim PKM justru menjadikannya tantangan untuk mengembangkan cara dan metode pembelajaran daring online. Sebagian besar dari kegiatan selanjutnya dilakukan secara daring. Salah satu contoh hasil penelusuran standar kompetensi pada level SMK adalah pelaksana teknis untuk instalasi seperti pada Tabel 1. Dengan menggunakan base elemen kompetensi ini, maka selanjutnya dapat disusun modul latih untuk pencapaian kompetensi peserta. Tabel 1. Salah satu elemen kompetensi sesuai SKKNI level 3 1. Menyiapkan perlengka panpemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid Peralatan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 disiapkan sesuai prosedur. Peralatan kerja untuk pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid disiapkan sesuai prosedur. Komponen utama dan komponen pendukung disiapkan sesuai dengan spesifikasi produk. Jalur kabel dan penempatan komponen utama PLTS tipe off-grid disiapkan sesuai dengan gambar kerja. 149 Workshop pengenalan kompetensi komponenutama dan pendukung PLTStipe Peralatan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 digunakan pada pemasangan instalasi komponen instalasi kelisrikan PLTS tipe off-grid sesuai prosedur. Komponen utama dipasang sesuai dengan gambar kerja dan prosedur yang ditentukan. Komponen pendukung dipasang sesuai dengan gambar kerja dan prosedur yang ditentukan. Label kabel atau kode warna isolator kabel dipasang sesuai gambar kerja. Pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid diperiksa sesuai dan gambar kerja dan spesifikasi yang ditentukan. laporan pemasangan instalasi kelistrikanPLTS tipe Laporan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid dibuat sesuai prosedur. Laporan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid didokumentasikan sesuai prosedur. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan model workshop daring karena adanya kendala PPKM level 4 covid 19, sehingga persiapan dan pelaksanaan dilakukan untuk penguatan pada aspek pengetahuan sesuai dengan standar kompetensi pelaksana lapangan seperti dijabarkan pada Tabel 1. Persiapan dilakukan dengan mengedepankan aspek penguatan akan hal-hal praktis yang seringkali ditemukan di lapangan. Beberapa hal seperti aspek planning/perencanaan pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya dilakukan pemahaman tentang aspek doing/persiapan pelaksanaan pekerjaan dengan standar kerja yang dibuat dengan jelas dan terinci. Kemudian juga aspek checking untuk pemastikan bahwa persiapan pelaksanaan sudah sesuai dengan yang telah direncanakan tanpa ada yang terlewat. Langkah terakhir adalah langkah pelaksanaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pemahaman akan persiapan yang matang dengan rencana detail agar jika suatu ketika di lapangan tidak terjadi kesalahan sekecil apapun. Hal ini perlu ditekankan pada calon pelaksana dalam suatu seksi pelatihan sehingga menjadi kebiasaan yang baik dalam melaksanakan pekerjaan. Modul dan presentasi pelatihan selanjutnya disiapkan untuk mendukung terlaksananya penyelenggaraan workshop tersebut. Karena kendala PPKM, akhirnya workshop masih diselenggarana secara webinar. Pelaksanaan tentang penyelenggaraan workshop dapat dilihat pada Gambar 2. Pada pelaksanaan awal workshop, peserta diminta untuk melakukan test awal pre-test untuk mengetahui pemahaman awal tentang PLTS. Selanjutnya dilakukan webinar yang menekankan pada pemahaman aspek plan-do-check-action PDCA untuk instalasi suatu sistem kelistrikan pada PLTS. Gambar 2. Pelaksanaan Workshop melalui Webinar Pemberian materi workshop melalui webinar memberi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan. Interaksi virtual secara alamiah memberikan hambatan fisik Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Volume 8 Nomor 2, Agustus 2022 150 sehingga secara psikologis mempengaruhi perilaku dalam mengekspresikan penekan pada materi bagi dosen/pemakalah. Demikian juga peserta tidak dapat secara terbuka mengemukanan pendapatnya. Suasana workshop cenderung statis dan kurang hangat, walaupun hal ini diduga dikarenakan masih dalam tahap pembiasaan. Walaupun demikian, dibalik kelemahannya, ada sisi positif yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Sisi positif yang utama adalah kemudahan dalam mendokumentasikan proses seluruh aktifitas workshop, sehingga memudahkan untuk menampilkan ulang dan juga membuat evaluasi dari kegiatannya. Evaluasi dan test terhadap keterserapan dan pemahaman materi yang diberikan juga dengan segera dapat dilakukan dan diproses sehingga hasilnya dapat ditampilkan seketika. HASIL DAN PEMBAHASAN Worskhop dalam bentuk webinar diselenggarakan dengan melibatkan seluruh tim PKM dari Polban. Sementara pesertanya adalah siswa SMKN1 Cimahi. Setelah mengikuti webinar, selanjutnya peserta diminta untuk menjawab pertanyaan post-test yang dilakukan secara online. Analisis terhadap penerimaan materi oleh siswa selama webinar memberikan indikasi keberhasilan dalam pelaksanaan workshop. Peserta workshop dari siswa SMKN1 Cimahi sekitar 50 orang. Sedangkan yang ikut sampai akhir dan mengisi form test post adalah 41 siswa. Dari 41 siswa tersebut dapat dilihat distribusi hasil kegiatannya adalah seperti pada Gambar 3 berikut. Gambar 3. Hasil Kegiatan Workshop Dapat dilihat dari hasil pre-test cukup banyak siswa ternyata sudah cukup memahami pengetahuan dasar tentang sel surya sebagai penghasil listrik. Ini diindikasikan dengan lebih dari 50% siswa yang mempunyai nilai pre-test yang cukup baik, dengan score lebih dari 50. Tetapi, setelah diberi penjelasan tentang kompetensi base untuk instalatur PLTS dan diberi pertanyaan post-test yang berkaitan dengan standar kompetensi instalasi PLTS off-grid pada sesi akhir workshop online tersebut ternyata ada pemahaman tentang instalasi PLTS dan cara mengerjakan instalasi belum cukup baik, kurang dari 50% siswa masih mempunyai score nilai di bawah 50. Artinya pemahaman dasar tentang PLTS dengan pemahaman instalasi PLTS yang baik, belum cukup saling melengkapi. Dari hasil di atas, maka kiranya pemahaman praktek lapangan offline tentang instalasi sederhana perlu ditingkatkan. Sebagai solusi dari permasalahan pemahaman instalasi berbasis kompetensi tersebut, maka tim Polban telah menyiapkan modul dan job sheet sederhana. Modul dan job sheet tersebut diberikan untuk perangkat percobaan siswa SMKN 1 Cimahi. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PKM aplikasi pelatihan berbasis kompetesi untuk PLTS off-grid yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Konversi Energi dengan SMKN 1 Cimahi, terbukti dapat terselenggara dengan baik, walaupun dalam suasana pandemi sehingga pelaksanaanya hanya dapat dilakukan secara daring. Modul yang telah selesai dibuat juga memberikan manfaat dua arah, yakni pada 010203080> 80-65 65-50 <50Hasil TestPre Test Post Test 151 Workshop pengenalan kompetensi SMKN 1 Cimahi sebagai bahan pengembangan materi belajar, juga pengembangan modul lebih lanjut. Pengembangan materi belajar ini selanjutnya dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sehingga lulusan SMKN 1 Cimahi berpeluang untuk siap memasuki dunia kerja dengan kompetensi aplikasi PLTS. Sedangkan untuk Jurusan Konversi Energi POLBAN dapat memberikan pengalaman pada mahasiswa maupun teknisi dalam membuat produk aplikasi PLTS off grid sederhana. DAFTAR PUSTAKA SMKN 1, C. 2019. Sejarah Singkat SIARAN PERS NOMOR Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Tanggal 14 Maret 2020 Azhar, M. 2018. Implementasi Kebijakan Energi Baru dan Energi Terbarukan Dalam Rangka Ketahanan Energi Nasional. Adminitrative Law & Governance Journal, 14, 15. Indonesia. 2006. Peraturan Presiden tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 22 b Vol. PP No. 5. ESDM. Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Indonesia. 2014a. Pengesahan Statute of The International Energi baru terbarukan Agency Indonesia. 2014b. Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional, PP No. 79 Pasal Indonesia. 2017. Pemanfaatan Sumber Energi Baru Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Muhamad AzharDendy Adam SatriawanThis study aims to determine the implementation of new energy and renewable energy policies in the context of national energy security. The research method used is legal research that uses a regulatory approach. The results of the study show that the implementation of new energy and renewable energy policies in the context of national energy security has proceeded as it should. This can be seen from the role of the government in making policies beleid and management actions bestuursdaad, arrangements regelendaad, management beheersdaad and supervision toezichthoudensdaad for the purpose of maximizing the people's prosperity. Keywords Energy Policy, Renewable Energy, National Energy SecurityAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi kebijakan energi baru dan energi terbarukan dalam rangka ketahanan energy nasional. Metode penelitian yang diguankan adalah penelitian hukum yang menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi kebijakan energi baru dan energi terbarukan dalam rangka ketahanan energy nasional telah berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat dilihat dari dari peran pemerintah untuk mengadakan kebijakan beleid dan tindakan pengurusan bestuursdaad, pengaturan regelendaad, pengelolaan beheersdaad dan pengawasan toezichthoudensdaad untuk tujuan sebesar-besarnya kemakmuran kunci Kebijakan Energi, Energy Terbarukan, Ketahanan Energi NasionalPengesahan Statute of The International Energi baru terbarukan Agency IndonesiaIndonesiaIndonesia. 2014a. Pengesahan Statute of The International Energi baru terbarukan Agency Indonesia. 2014b. Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional, PP No. 79 Pasal Sumber Energi Baru Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga ListrikIndonesiaIndonesia. 2017. Pemanfaatan Sumber Energi Baru Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
ANALISISEFISIENSI DAYA LISTRIK PADA GENERATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL TITI KUNING Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Shalawat beriring salam kita panjatkan kepada nabi besar junjungan kita Muhammad SAW, kepada
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. STRATEGI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PLTA DEPARTEMEN MAINTENANCE DAN ULTILITIES PT. VALE INDONESIAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPOMAGFIRAH INDAH R, ADIL zafierrzeya dan Adil AbstrakStrategi operasional yang baik dan strategi prioritas yang tepat, efektif, dan efisien yang harus diterapkan oleh manajemen diperlukan agar bisnis dapat menghadapi tantangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor internal yang berkontribusi pada kekuatan dan kelemahan pemilihan prioritas strategis, faktor eksternal yang berkontribusi pada kekuatan dan kelemahan pemilihan prioritas strategis, dan strategi prioritas yang paling memenuhi persyaratan organisasi. Departemen Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air untuk mencapai tujuan menggunakan analisis SWOT dan AHP untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang sudah tersedia. Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Vale Tbk. Bagian Pemeliharaan dan Utilitas Pembangkit Listrik Tenaga Air yang berkedudukan di bagian pengoperasian Utilitas. Kombinasi wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen, dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Tekad pegawai yang bertugas menjalankan PLTA untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi seksi operasi PLTA terbukti paling tinggi kekuatannya, dengan bobot 0,423, menurut temuan AHP. perhitungan analisis faktor lingkungan internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan dalam proses penyusunan strategi prioritas. Dengan bobot tertinggi 0,426, pabrik Hydro Departemen Utilities mengalami kejenuhan dengan pekerjaan rutin. Pengembangan potensi dan kompetensi individu pegawai memiliki bobot tertinggi sebesar 0,418 menurut perhitungan AHP berdasarkan analisis faktor lingkungan eksternal. Sedangkan penyakit akibat kerja shift merupakan faktor bahaya terbesar dengan beban 0,415. Berdasarkan perhitungan AHP pada perilaku strategi operasional, bagian Operasi PLTA telah meningkatkan kinerjanya secara berurutan dengan mempublikasikan prestasi dan kinerja pegawai PLTA lintas departemen, memberikan pelayanan fasilitas kesehatan 24 jam di area kerja dan fasilitas olah raga, merotasi shift personel untuk karyawan operasional PLTA, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk mengikuti pelatihan sekolah yang disiapkan oleh perusahaan sebelum merekrut karyawan baru. Peningkatan tersebut antara lain memberikan kepastian gambaran karir yang konsisten dan berkala sesuai dengan hasil uji kompetensi masing-masing pegawai. Kata kunci Strategi Operasional, SWOT, dan Harga komoditas di pasar internasional biasanya turun dan biaya produksi naik, keduanya pasti akan mengurangi keuntungan perusahaan di industri pertambangan. Untuk bertahan dalam iklim bisnis seperti ini, asosiasi harus mengambil langkah-langkah harapan yang berbeda, misalnya mengembangkan lebih lanjut proses produksinya, menggunakan sumber energi yang lebih murah, mengerjakan kerangka kerja hierarkis, dan membuat dana cadangan Vale Indonesia Tbk sebelumnya dikenal sebagai PT International Nickel Indonesia Tbk dan merupakan anak perusahaan Vale, sebuah perusahaan tambang global yang berkantor pusat di Brazil. Sejak tahun 1968, perusahaan ini PT Inco menjalankan tambang nikel terbuka dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi. Saat ini memproduksi 5% nikel dunia dan merupakan produsen nikel terbesar di Indonesia. Sejak awal kegiatannya, PT Vale Indonesia Tbk PT Vale telah memegang visi menjadi organisasi pertambangan yang sering memikirkan pengelolaan alam. Memanfaatkan teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan nikel, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA untuk menghasilkan energi untuk kebutuhan lebih dari empat puluh tahun berkiprah, PT Vale saat ini memiliki tiga PLTA yakni Larona, Balambano, dan Karebbe yang mampu sebagai penyedia tenaga untuk mengoperasikan heater purifying heater dan nickel mineral handling di handling plant pabrik proses. di listrik tenaga air ini mendapatkan tenaganya dari Matano, Mahalona, dan Towuti, tiga danau di Luwu Timur yang mengalirkan air ke turbin melalui Sungai Larona. Pintu air Petea, di sisi lain, digunakan untuk mengatur ketinggian air Danau Matano. Enam set pintu air yang dioperasikan secara manual membentuk gedung ini, dan pengoperasiannya ditentukan oleh ketinggian Danau Matano dan melalui sistem pengendalian pada pintu air, ketiga PLTA tersebut juga berfungsi sebagai bangunan pengendali banjir. Sudah menjadi rahasia umum jika curah hujan tinggi, debit sungai bisa meluap sehingga berdampak pada petani di wilayah data lima tahun terakhir, telah terjadi peningkatan atau peningkatan yang signifikan pada fungsi pengoperasian peralatan PLTA di tiga lokasi PLTA—Larona, Balambano, dan Karebbe—melalui penambahan peralatan baru atau perbaikan peralatan yang sudah ada. Sesuai dengan visi dan misi departemen operasi PLTA, staf operator yang ada harus dapat bekerja sama dengan sistem yang ada untuk memenuhi kondisi di satu sisi, pelatihan ini mutlak diperlukan bagi karyawan khususnya di bagian operasional Utilities hydro plant agar visi dan misi departemen tersebut dapat terus sejalan dengan strategi operasional yang diterapkan pada setiap hari, PT Vale Indonesia memiliki pelatihan teknis yang terbatas untuk karyawan yang ada di seluruh dunia sebagai akibat dari kondisi harga komoditas nikel yang menurun di pasar global selama tiga tahun terakhir..Osuna dan Aranda 2007 menemukan bahwa perencanaan strategis untuk pertumbuhan dan perkembangan sangat diuntungkan dengan menggunakan metode SWOT untuk memahami konteks organisasi. Namun, pengalaman telah menunjukkan bahwa manfaat memiliki nilai yang terbatas selama fase desain strategi. Memanfaatkan kombinasi aplikasi SWOT dan AHP untuk pemilihan strategi prioritas, metode evaluasi strategi dapat meningkatkan nilai ini secara signifikan. METODE PENELITAN LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Vale Tbk. departemen Pemeliharaan dan Utilitas di bagian pengoperasian utilitas pembangkit listrik tenaga air. Sejak April 2017 hingga data yang dibutuhkan diperoleh secara lengkap, penelitian ini dilakukan. Jenis dan Sumber Data Eksplorasi semacam ini merupakan strategi subyektif dan kuantitatif dengan pendekatan investigasi kontekstual, yaitu suatu teknik pemeriksaan yang ujung-ujungnya hanya berlaku pada obyek kasus pemeriksaan, yaitu PT Vale Indonesia tbk, Utilities Task divisi hydro Pengumpulan Data Kombinasi wawancara mendalam, observasi pengamatan dan telaah dokumen, serta kuesioner akan menjadi metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Seorang pewawancara yang sangat terampil melakukan wawancara pribadi, tidak terstruktur, dan langsung dengan subjek untuk mempelajari tentang latar belakang motivasi, keyakinan, sikap, dan perasaan subjek tentang suatu topik. Wawancara inside and out sering digunakan untuk mengungkap hal-hal yang tersembunyi, yang sulit diungkapkan dengan strategi atau metode estimasi lainnya, Aritonang 2007Metode Pengolahan Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikutMenentukan faktor internal yang akan digunakan untuk menentukan strategi prioritas PT Vale Indonesia untuk bagian Maintenance and Utilities pada operasi Utilities bagian hydro plant Menentukan faktor eksternal yang akan digunakan untuk menentukan strategi prioritas PT Vale Indonesia pada bagian Maintenance and Utilities pada operasi Utilities bagian hydro planManfaatkan analisis SWOT untuk mengevaluasi faktor internal dan diagram hierarki bobot prioritas opsi strategis alternativeMengintegrasikan analisis SWOT ke dalam pendekatan AHPMemanfaatkan hasil perhitungan AHP, menetapkan prioritas strategisHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN SWOT adalah kepribadian dari berbagai faktor yang sengaja dibuat untuk merencanakan suatu sistem bantuan. Pemeriksaan ini didasarkan pada alasan yang meningkatkan peluang namun tetap membatasi kekurangan dan bahaya. Faktor internal dan eksternal dibandingkan dalam analisis SWOT Rangkuti, 2015. Hasil Analisis Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman SWOT.Sesuai dengan tujuan eksplorasi dan penelusuran penulisan, variabel-variabel yang mempengaruhi kegiatan teknik Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan pemeriksaan SWOT yang meliputi pemeriksaan iklim interior dan iklim luar. Kekuatan dan kelemahan organisasi Teknik Pemeliharaan semuanya adalah faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman adalah semua faktor dari manajemen PT Vale Indonesia, komitmen karyawan untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi hydro plant, punishment dan reward PT Vale Indonesia, serta penggunaan standar prosedur operasi dan spesifikasi operasional peralatan sebagai acuan kerja semuanya teridentifikasi sebagai kekuatan setelah melakukan analisis faktor internal. Kejenuhan terhadap rutinitas kerja, pergeseran aturan kerja bagi karyawan pada posisi pimpinan tim operasi hingga operator level 3, persaingan jalur karir internal karyawan, dan tingkat kedisiplinan karyawan yang cenderung tidak stabil menjadi kelemahan yang ditemukan. Peluang kaderisasi karyawan yang dapat dilakukan secara efektif dan efisien, program pelatihan karyawan yang menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, pengembangan potensi dan kompetensi individu karyawan, serta penerapan teknologi baru untuk mengoptimalkan fungsi dan kerja bagian operasional hidro antara lain hasil analisis faktor eksternal. tanaman. Terkait faktor ancaman, antara lain munculnya bisnis pertambangan nikel yang mirip dengan PT Vale Indonesia, kemungkinan PLTA terganggu akibat penebangan liar, perselisihan masyarakat soal pemberdayaan, dan penyakit akibat kerja sejumlah opsi berbeda untuk arah strategis yang disediakan oleh operasi utilitas departemen pembangkit listrik tenaga air. Perhitungan AHP dilakukan berdasarkan keterkaitan antar elemen SWOT dalam strategi alternatif untuk menentukan prioritas strategi. Tingkat prioritas strategi alternatif ditentukan oleh hasil bobot hasil estimasi AHP pada tabel 2 pada pemeriksaan elemen ekologi interior yang merupakan kualitas dan kekurangan dalam memutuskan kebutuhan prosedur dalam Kegiatan segmen pembangkit listrik tenaga air sebagai berikut 1. Dengan bobot 0,423, pembangkit tenaga air beroperasi komitmen pegawai seksi untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi seksi paling kuat, diikuti dengan penggunaan SOP dan spesifikasi operasional peralatan sebagai acuan kerja dengan bobot 0,266. Kemudian disusul faktor rebuff and rewards yang berlaku pada PT Vale Indonesia pada bagian fungsional PLTA sebesar 0,174 terakhir bantuan dari administrasi PT Vale Indonesia sebesar 0,137 2. Kelemahan Departemen Utilitas PLTA adalah rutinitas kerja jenuh, yang memiliki bobot tertinggi 0,426. Selanjutnya aturan kerja shift bagi karyawan pada posisi ketua tim operasi ke level operasi 3 memiliki bobot tertinggi yaitu 0,231. Kemudian kompetisi jalur karir karyawan internal yang mendapat bobot 0,195, dan disiplin karyawan yang mendapat bobot 0,148 yang secara umum bersifat analisis faktor lingkungan eksternal yang menjadi subjek perhitungan AHP, ditentukan strategi prioritas berikut untuk bagian operasi pembangkit listrik tenaga air1. Peningkatan potensi dan keterampilan perwakilan individu memiliki beban tertinggi sebesar 0,418, diikuti oleh komponen penerapan inovasi baru untuk meningkatkan kemampuan dan kerja bagian fungsional PLTA sebesar 0,271. Faktor program pelatihan pegawai untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi sebesar 0,191, diikuti dengan regenerasi pegawai dapat terlaksana secara efektif dan efisien dengan bobot 2. Peningkatan potensi dan keterampilan perwakilan individu memiliki beban tertinggi sebesar 0,418, diikuti oleh komponen penerapan inovasi baru untuk meningkatkan kemampuan dan kerja bagian fungsional PLTA sebesar 0,271. Faktor program pelatihan pegawai untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi sebesar 0,191, diikuti dengan regenerasi pegawai dapat terlaksana secara efektif dan efisien dengan bobot 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya KATAPENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah membimbing kami sebagai penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang ditentukan. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini dibuat sebagai salah satu referensi mata kuliah guna membantu mahasiswa mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
 Berita Nasional Sabtu, 18 Mei 2019 - 2216 WIB VIVA – Lembaga Dakwah Islam Indonesia mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur. Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo mengatakan, PLTS dikembangkan di pesantren tersebut guna mengurangi ketergantungan kepada Perusahaan Listrik Negara. Harapannya, beban biaya yang ditanggung pesantren akan kebutuhan listrik mengklaim PLTS yang dikembangkan itu terbesar di lingkungan pesantren se-Indonesia. "Berkacara dari hal tersebut, DPP LDII melakukan terobosan berupa pembangunan PLTS sendiri. Sebagai tahap awal dibangun di Ponpes Wali Barokah kota Kediri," kata Prasetyo Sunaryo dalam keterangan tertulis diterima VIVA pada Sabtu, 18 Mei Wali Barokah, lanjut Sunaryo, juga diklaim sebagai pesantren pertama yang memanfaatkan PLTS. "Ponpes yang menggunakan sebesar PLTS ini yang pertama di Indonesia. Ini wujud paradigma khusus tidak cukup dengan cara pandang perbandingan harga saja. Pendayagunaan EBT komparasinya bukan terhadap harga BBM, tetapi harus terhadap pengandaian apabila terjadi kelangkaan energi BBM," menjelaskan, Indonesia sebagai negara tropis merupakan berkah. Sepanjang tahun matahari menyinari bumi Pertiwi. "Dari perspektif religius, penggunaan energi matahari merupakan manifestasi syukur ke Allah yg mengkarunia Indonesia dengan sinar matahari yang tak ternilai harganya," Ponpes Wali Barokah, Soenarto, mengatakan PLTS merupakan bagian dari syukur atas anugerah Allah berupa sinar matahari. Dia bersyukur PLTS menjadi energi listrik untuk menerangi pesantren yang dikelola, sehingga terjadi penghematan biaya pengelolaan pondok secara signifikan."Untuk kedepannya ada pemikiran menjadikan ponpes ini, sebagai wisata religi dan edukasi teknologi PLTS. Sehingga menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penerapan energi baru terbarukan," kata pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu. Halaman Selanjutnya Untuk diketahui, PLTS yang dibangun di Pesantren Wali Barokah berukuran 40 m x 41 m dengan daya satu juta watt. Menurut aplikator PLTS di Ponpes Wali Barokah, Horisworo, dengan pertimbangan untuk memberikan manfaat yang lama, dana yang terkumpul secara gotong royong warga LDII tersebut dibelikan panel surya solar cell yang premium grade buatan Kanada.
abcakan membangun pembangkit baru berskala besar dengan kapasitas operasi 145mw dengan jenis pembangkit listrik tenaga gas dan uap (pltgu) dengan menggunakan siklus gabungan (combine cycle power plant) berbahan bakar gas alam dengan peralatan utama terdiri dari 2 (dua) unit gas turbine generator (gtg) yang memiliki maximum proven

Foto Pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya PLTS di Gedung Bertingkat. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia punya potensi tenaga surya yang sangat besar, yakni mencapai 207,8 giga watt GW. Namun pemanfaatannya baru 153,8 MW atau 0,07% dari potensi yang mendorong pemanfaatan tenaga surya, Indonesia kini punya dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS skala Anditya, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, mengatakan salah satu proyek PLTS skala besar tersebut adalah PLTS Terapung Waduk Cirata dengan kapasitas 145 mega watt MW. "Proyek PLTS Terapung 145 MW ini PLTS pertama di Indonesia dan terbesar di ASEAN," ucapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Kamis 25/06/2021.Selanjutnya adalah PLTS Bali dengan kapasitas 2x50 MW. Saat ini sedang disiapkan kontrak jual beli tenaga listrik Power Purchase Agreement/ PPA dan akan segera ada kepastian pendanaan atau financial close."Kedua, juga sudah tender PLTS Bali 2x50 MW yang sedang disiapkan PPA dan segera financial close dan konstruksi," lanjut dia mengatakan, saat ini Kementerian ESDM sedang intens dalam memfinalisasi draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL tahun 2021-2030. Nantinya di dalam RUPTL akan dijabarkan proyek-proyek EBT apa saja dan rencana pengembangannya."Di dalam RUPTL sudah diindikasikan proyek apa saja, pembangkit EBT yang akan ditawarkan dan dilakukan pembangunannya," RUPTL sudah rampung, baru akan bisa dilihat proyek-proyek EBT apa selanjutnya yang bakal didorong termasuk pemanfaatan PLTS ke depan. Berapa yang akan dibangun dan besarnya kapasitas."EBT apa saja termasuk PLTS yang akan dibangun, kapasitas, apakah oleh PLN atau Independent Power Producer IPP akan jelas diinformasikan kalau RUPTL 2021-2030 di-published," ungkapnya. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Ada Investor Mau Bangun PLTS dengan Harga Listrik 4 Sen Dolar wia

sayadapat menyelesaikan tugas akhir ini dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 Teknik Elektro dengan judul "PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA HYBRID DENGAN THERMOELECTRIC GENERATOR". Sholawat serta salam tak lupa tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. AMS Asset Management System = Sebuah Konsep inti dalam mengelola seluruh yang terkait dengan Pembangkit Listrik, AMS ini dapat di gunakan untuk berbagai macam industri. Action Plan = Urutan langkah yang harus diambil, atau kegiatan yang harus dilakukan dengan baik, untuk strategi dalam mencapai keberhasilan.​ Asset Turnover = Jualan yang dihasilkan senilai setiap dolar aset. Hal ini dihitung dengan membagi penjualan dalam dolar dengan aset dalam dolar.​ ASEAN Power Grid = ​Sistem interkoneksi jaringan listrik antara negara­negara ASEAN ASME = ​American Society of Mechanical Engineers ASTM = ​American Society for Testing Materials Air system Sistem udara. Atmosfer udara. Air Heater suatu alat yang dipasang pada saluran gas bekas dan berfungsi untuk memanaskan udara dengan menggunakan gas bekas sebagai pemanas. Air preheater Berfungsi untuk memanaskan udara dari FDF forced draft fan untuk primary dan secondary air sampai dengan 350o C dengan menggunakan media fule gas. AIS = Air Insulated Switchgear adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik pada Substation / Gardu Induk Ash handling system sistem penanganan debu. Ash Silo penampung abu yang berasal dari PAC Paneumatic Ash Conveying untuk kemudian di transfer ke Vacum Truck. Air Inlet valve katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran udara yang berfungsi sebagai media pendorong abu. Ash inlet valve katup yang berfungsi membuka dan menutup aliran abu yang datang dari Electrostatic Precipitator ESP Hopper. Ash Outlet valve katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran abu yang keluar dari tabung. Bag filter penyaringan debu. BFP motor Boiler feed pump untuk memompa air dari deaerator ke feedwater station. Bunker bay Tempat penyimpanan batubara sebelum ke coal feeder. Burner Berfungsi untuk mensupply campuran minyak/debu batubara coal dust dan udara ke dalam tungku furnace. Balanced Score Cards = Sistem manajemen dan perencanaan strategis yang digunakan secara luas dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk menyelaraskan kegiatan bisnis dengan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, serta memantau kinerja organisasi terhadap sasaran strategis.​ Bankable = ​Proyek atau proposal yang memiliki agunan yang cukup, masa depan arus kas, dan probabilitas keberhasilan yang tinggi untuk dapat diterima pemberi pinjaman untuk pembiayaan kelembagaan. Beban Puncak = Peak load / peak demand, adalah nilai tertinggi dari langgam beban suatu sistem kelistrikan dinyatakan dengan MW BOO Build Own Operate = Under a BOO, the producer converts gas supplied by the buyer to electricity, whereby the gas passes through the producers facility and the energy produced is charged at a tolling rate. BOT Build Operate and Transfer = Suatu bentuk pembiayaan proyek, dimana badan swasta menerima konsesi dari sektor swasta atau publik untuk membiayai, merancang, membangun, dan mengoperasikan fasilitas yang dinyatakan dalam kontrak konsesi. Hal ini memungkinkan pendukung proyek untuk memulihkan investasi, operasi dan pemeliharaan biaya dalam proyek.​ BOOT Build Own Operate and Transfer = Mirip dengan BOT hanya saja Proyek ini di miliki oleh Pemberi Investasi lalu setelah selesai masa waktu yg ditentukan lalu di berikan ke Kita seluruhnya. BOP Balance of Plant = Seluruh Aspek yang mendukung Proses- proses seperto auxiliary, maintenance dan operasi dari Listrik yang di produksi di pembangkit sampai di kirimkan ke konsumen. Bridging Power = Utilities require additional power support for periods when current power facilities are undergoing maintenance or being replaced or upgraded to newer, more efficient technologies. BCF = ​Billion Cubic Feet BPP = ​Biaya Pokok Penyediaan BTU = ​British Thermal Unit Captive Power = ​Daya listrik yang dibangkitkan sendiri oleh pelanggan, umumnya pelanggan industri dan komersial.​ Capital Intensive Business = ​Sebuah proses bisnis atau industri yang membutuhkan sejumlah besar uang dan sumber keuangan lain untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebuah bisnis dianggap padat modal didasarkan pada rasio modal yang dibutuhkan untuk jumlah tenaga kerja yang diperlukan.​ Cogeneration = Unit pembangkit energi yang menghasilkan energi dengan memperhatikan efisiensi pemakaian sumber energi dan kemandirian dalam pengolahan sumber energi.​ CF Capacity Factor = ​Faktor kapasitas, adalah perbandingan antara jumlah produksi listrik selama periode operasi terhadap jumlah produksi terpasang selama periode tertentu 1 tahun Capacity Balance = ​Neraca yang memperlihatkan keseimbangan kapasitas sebuah gardu induk dengan beban puncak pada area yang dilayani oleh gardu induk tersebut, dinyatakan dalam MVA CFB Boiler = ​Circulating Fluidized Bed Boiler Conventional Generation = Generation of electricity and heat individually, Low efficiency, high heat loss. Cogeneration = Generation of electricity and heat at the same time. Waste heat from power generation is used to generate steam/hot water for utility. High efficiency, low heat loss CNG = ​Compressed Natural Gas COD Commersial Operation Date = ​Tanggal Operasi Komersial, Tanggal yang jatuh pada hari berikutnya setelah hari dimana seluruh Sertifikat Laik Operasi sehubungan dengan Pembangkit dan Proyek telah diterbitkan, sebagaimana diatur lebih lanjut dalam PJBL CPP Captive Power Plant Pembangkit yang berjalan terus menerus/ Pembangkit yang tidak pernah mati. CWP Circulating Water Pump Sirkulasi pompa air. Cooling tower Berfungsi untuk mendinginkan uap dengan media air dan udara dan membuang panasnya ke atmosfer. Cooling water basin bak pendinginan air. Condenser Berfungsi untuk mengembunkan uap dari low preasure turbine dengan menggunakan media air dingin.. Kondensor terbuat dari plat baja berbentuk silinder yang diletakkan secara mendatar dan didalamnya dipasang pipa-pipa pendingin yang terbuat dari kuningan paduan. Condition Monitoring Melihat kondisi di setiap ruangan/pembangkit. Coal sorage yard tempat/gudang penyimpanan batubara. Conveyor berbentuk seperti karet berjalan untuk mentransferkan batubara ke tahap selanjutnya. Coal conveyor Berfungsi untuk mentransfer coal yard ke bungker dengan menggunakan ban berjalan. Chute Saluran untuk memfokuskan batubara supaya berjalan dengan baik. Crusher alat penghancur/penggilingan batu bara supaya batubara halus. Coal feeder tempat penyaringan batubara supaya batubara halus Berfungsi untuk mengatur volume coal yang masuk ke coal mill. Besar kecilnya output coal diatur oleh besar kecilnya bukaan gerbang slot board atau damper. Coal Mill Berfungsi untuk menghancurkan coal menjadi coal dust kemudian memanaskan dan mensupply-nya ke furnace. Coal handling system sistem penanganan batubara. Chimney cerobong pembuangan debu/asap ke atmosfer. Collecting Plate Pelat baja yang dipasang sejajar berfungsi sebagai penangkap abu. Collecting Rapper Motor untuk memukul/ merapping Collecting Plate secara periodik agar abu yang menempel pada Collecting jatuh ke Hopper. Control Power sebagai pengatur / pengendali kerja Electrostatic Precipitator ESP , hingga Electrostatic Precipitator ESP bekerja secara otomatis sesuai dengan fungsinya. Daya Mampu = ​Kapasitas nyata suatu pembangkit dalam menghasilkan MW Daya Terpasang = ​Kapasitas suatu pembangkit sesuai dengan name plate Distributed Generation = In scenarios where the delivery of electricity to a city or region is restricted by inadequate or inefficient transmission lines, a utility company may determine the amount of additional electricity required at a particular location to avoid blackouts. Distributed generation provides an efficient and secure method of delivering additional electricity at a local level and can help improve the overall efficiency of the customer’s electrical system. As the local demand increases, more power modules can easily be deployed to augment the installed capacity on site. DMR = ​Dokumen Manajemen Risiko Demineralisasi sebuah proses penghilangan kadar garam dan mineral dalam air melalui menggunakan zat kimia. Deaerator untuk mengurangi kadar oksigen dari air feed water untuk meminimalkan terjadinya korosi karat. Downcomer pipa pipa yang turun kebah dan terbuat dari baja. DGH Diesel Genset House Alat penampung minyak. Dragveyor alat pengeruk debu. Dry crusher abu yang sudah kering. Discharge Rapper Motor untuk memukul / merapping Electroda Wire secara periodic agar abu yang menempel pada Electroda Wire jatuh ke Hopper. EBITDA = Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, Amortization, berarti penghasilan yang dihitung sebelum pengurangan bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi ERPA = ​Emission Reduction Purchase Agreement Emergency Power = The need for fast-track capacity is often due to the inadequacy of an existing supply. Such situations can be driven by the failure of a power plant, natural disaster, weather phenomenon, or some other unforeseen catastrophe. Excess Power = ​Kelebihan energi listrik dari suatu captive power EAF = ​Equivalent Availability Factor EAF merupakan prosentase kesiapan unit pembangkit untuk beroperasi menghasilkan tenaga listrik Economizer suatu alat yang konstruksinya merupakan rangkaian pipa-pipa yang berbentuk spiral dan dipasang pada saluran gas bekas yang berfungsi untuk memanaskan air sebelum masuk ke steam Drum. Electrostatic Precipitator ESP alat yang digunakan untuk menangkap partikel-partikel misalnya debu dengan menggunakan prinsip elektrostatis. Elecrical system Sistem listrik Exciter alat penguat tegangan. Elektroda Wire sebagai pemberi kontribusi arus yang diberikan kepada abu dari boiler yang belum bermuatan, yang selanjutnya ditangkap oleh Collecting Plate. Emergency valve katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran abu yang akan dikeluarkan melalui line Emergency, jika PAC mengalami gangguan sehingga tidak bisa beroperasi. Feed Water station terminal air. Feedwater Pump Berfungsi memompa air masuk kedalam drum. Furnace boiler tungku pembakaran pada boiler. Fuel oil system sistem bahan bakar minyak. Fuel oil pump tank tempat penyimpanan bahan bakar minyak. FAF Forced Air Fan Berfungsi untuk Mensupply udara bertekanan ke coal mill untuk meniup coal dust, disebut dengan primary air. FD Fan forced draft fan suatu motor alat Bantu boiler yang berfungsi untuk menghisap udara luar dan ditekan ke burner. Flu gas desulfuration untuk menghilangkan sulfur dioksida dari gas buang dari furnace boiler. Flue gas system Sistem gas buang. Grinding mill penggilingan blender batubara sampai benar benar halus seperti tepung. Gas Distribution System untuk mendistribusikan fly ash ke seluruh field area. GI Gardu Induk = ​Suatu bagian dari instalasi listrik pada sistem pembangkit, transmisi dan distribusi yang berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan dengan transformator GIS = Gas Insulated Switchgear adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik pada Substation / Gardu Induk Heat Rate = ​Heat rate dalam kCal yang dibutuhkan oleh Pembangkit untuk menghasilkan 1 satu kWh energi listrik HELE = ​High Efficiency, Low Emission Hopper screen berbentuk corong untuk menyaring bongkahan batubara yang ukuran kecil untuk bisa masuk ke vibrating feeder. Hopper sebagai penampung abu yang jatuh dari Collecting Plate dan Electroda setelah proses rapping. HSD = ​High Speed Diesel Oil HVDC = ​High Voltage Direct Current Heat credits = Jumlah panas bersih yang ditransfer ke sistem melalui aliran masuk ke batas sistem tidak termasuk energi dari pembakaran bahan bakar ditambah reaksi kimia exothermic dan energi listrik dari auxiliary equipment dalam batas sistem steam generator. Heat loss method = Metode perhitungan untuk menentukan efisiensi steam generator dalam satuan persen berdasarkan kerugian – kerugian boiler yang dapat dihitungan. Heat rate, gross = Perbandingan total energi input yang masuk ke unit dengan jumlah listrik gross yang dibangkitkan. Heat rate, gross turbine = Perbandingan total energi input yang masuk ke siklus turbin dengan jumlah listrik gross yang dibangkitkan. Heat rate, incremental = Perubahan energi input yang diperlukan untuk menghasilkan kenaikan beban pada unit. Heat rate, net = Perbandingan total energi input terhadap listrik net yang dihasilkan. Higher heating value = Energi total yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar. Energi ini termasuk panas vaporization dari semua moisture. HP-IP turbine shaft leakage = Kebocoran uap dari turbin HP ke turbin IP melalui shaft seal pada kombinasi elemen HP-IP, kadang – kadang dinamakan N2 atau dummy gland leakage. Incremental cost = Biaya yang terkait dengan pembangkit dari kenaikan beban di unit. Input-output method = Metode perhitungan untuk menentukan efisiensi pembangkit uap dinyatakan dalam persen berdasarkan perbandingan panas output dengan panas input. Input-output test = Pengujian yang dilakukan untuk mengukur penggunaaan bahan bakar pembangkit dibandingkan dengan output listrik. Industrial Generation = Industrial companies and mining facilities operating independently often require a dedicated source of electricity. An unreliable supply from a local grid or limited access to the main transmission network may impair the delivery of electricity required for the customer to sustain production and operations. Industrial and mining customers are dependent upon constant power to ensure that maximum operational capacity is achieved and costly plant outages are avoided. IBT = Interbus Transformer, yaitu trafo penghubung dua sistem transmisi yang berbeda tegangan, seperti trafo 500/150 kV dan 150/70 kV IPP = Independent Power Producer, Pengembang listrik swasta dan mengacu pada produsen listrik swasta yang telah mengembangkan pembangkit listrik atau pembangkit untuk menjual listrik ke suatu sarana yang ada, ke tempat atau pasar atau langsung ke distributor atau pengguna akhir IUPTL = ​Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang dikeluarkan oleh Badan Pemerintahan terkait ID Fan induced draft fan untuk menghisap gas bekas hasil pembakaran di dalam ruang bakar boiler sambil mengatur tekanan agar tetap konstan sebelum dikeluarkan ke cerobong terlebih dahulu digunakan memanasi air pengisi dan udara pembakar. Intermediated preassure turbin turbin tekanan menengah. JTM = ​Jaringan Tegangan Menengah adalah saluran distribusi listrik bertegangan 20 kV JTR = ​Jaringan Tegangan Rendah adalah saluran distribusi listrik bertengangan 220 V KMR = ​Kilometer-route, menyatakan panjang jalur saluran transmisi KMS = ​Kilometer-sirkuit, menyatakan panjang konduktor saluran transmisi kV = ​kiloVolt Life Extension = ​Program rehabilitasi suatu unit pembangkit yang umur teknisnya mendekati akhir LNG = ​Liquified Natural Gas Load Factor = ​Faktor beban, merupakan rasio antara MW rata-rata dan MW puncak Log mean temperature difference LMTD Sering digunakan dalam perhitungan heat exchanger karena gradien suhu di sepanjang exchanger tidak konstan. Jika perbedaan suhu dari dua fluida, pada sisi A heat exchanger diwakili dTA, dan dTB mewakili sisi B. LMTD adalah dTA – dTB/lndTA/dTB. Loss due to unburned carbon = Heat loss dalam satuan Btu/lb dari as-fired fuel karena unburned carbon pada ash. Loss of ignilion LOI = Perubahan persentase berat ketika sampel ash dipanaskan untuk mengoksidasi yang mudah terbakar. Lower heating value = Energi total yang dikeluarkan oleh bahan bakar tanpa kondensasi water vapor pada produk pembakaran. Low preasure turbin turbin tekanan rendah. Line ash inlet pipa sebagai jalur mengalirnya abu masuk ke Tabung PAC Paneumatic Ash Conveying dari Electrostatic Precipitator ESP Hopper. Mill pulvelizer tempat penggabungan udara panas dan udara dingin agar suhunya pas untuk mengeringkan powder bedak batubara sebelum masuk ke furnace boiler. Main valve katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran abu yang keluar dari Electrostatic Precipitator ESP Hopper. Macrofouling = Fouling pada aliran air pendingin yang disebabkan oleh debris. Make-up water = Air yang ditambahkan ke siklus untuk mengganti uap dan air yang hilang. Maximum continuous rating = Kontraktual maximum continuous rating MCR output dari boiler. Microfouling = Fouling pada permukaan condenser tube yang disebabkan oleh pertumbuhan microbiological, deposit, atau korosi. Hal ini dapat menghambat heat transfer di sepanjang dinding tube. Multi-pressure condenser = Condenser yang dipartisi sehingga dapat beroperasi pada lebih dari satu tekanan sisi uap. MFO = ​Marine Fuel Oil MW = MegaWatt MWh = ​MegaWatt -jam Neraca Daya = Neraca yang menggambarkan keseimbangan antara beban puncak dan kapasitas pembangkit Net generation = Perbedaan antara output listrik generator dan daya listrik pemakaian sendiri / peralatan bantu. NFPA = ​National Fire Protection Association Inc Non Coincident Peak Load = ​Jumlah beban puncak sistem-sistem tidak terinterkoneksi tanpa melihat waktu terjadinya beban puncak O&M Operation and Maintenance = Divisi / Department yang melakukan Operasi dan Perawatan untuk Power Plant Oil sistem sistem minyak. Oil transfer pump pipa pipa untuk mentransfer bahan bakar minyak dari DGH menuju fuel oil pump tank pompa bahan bakar minyak. Oil gun corner bahan bakar minyak yang disetiap sudut boiler. Overhaul pemeriksaan. PDF Primary Draft Fan Berfungsi untuk mensupply udara bertekanan ke coal mill untuk meniup coal dust, di sebut primary air. PAC Pneumatik ash conveying sebagai pemindah abu hasil tangkapan Electrostatic Precipitator ESP. Peaker = ​Pembangkit pemikul beban puncak Peak Shaving = In markets where the demand for electricity exceeds the available power generation capacity, utilities need to consider the practicalities of load management and load shedding during peak demand times of the day. Plant KPI = Power Plant Key Performance Indicator untuk bisa menilai sejauh mana pencapaian dari Power Plant PJBTL = ​Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik PLTA = ​Pusat Listrik Tenaga Air PLTB = ​Pusat Listrik Tenaga Bayu PLTD = ​Pusat Listrik Tenaga Diesel PLTG = ​Pusat Listrik Tenaga Gas PLTGU = Pusat Listrik Tenaga Gas & Uap PLTM/MH = ​Pusat Listrik Tenaga Mini / Mikro Hidro PLTMG = Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas PLTN = Pusat Listrik Tenaga Nuklir PLTP = ​Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi PLTS = ​Pusat Listrik Tenaga Surya PLTU =​Pusat Listrik Tenaga Uap, berarti pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara Power Wheeling = Pada prinsipnya merupakan pemanfaatan bersama jaringan transmisi oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik lainnya untuk menyalurkan daya dari pembangkit milik pihak tersebut di suatu tempat ke beban khusus pihak tersebut di tempat lain, dengan membayar sewe /biaya transmisi termasuk biaya keandalan Prakiraan beban = ​Demand forecast, prakiraan pemakaian energi listrik di masa depan PTMPD = ​Pembangkit Termal Modular Pengganti Diesel Performance parameters = Variabel pada siklus yang dapat diukur atau dihitung yang mengindikasikan level performance dari komponen atau sistem. PPA = Power Purchase Agreement Power factor = Perbandingan antara power yang sebenarnya kW terhadap power semu kVA. Precision = Kedekatan yang disepakati diantara pengukuran yang berulang. Predictive maintenance = Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan prediksi kegagalan yang akan datang. Hal ini biasanya didasarkan pada riwayat perawatan terakhir, ditambah dengan hasil dari program pemantauan kinerja dan indikator lain dari kondisi peralatan. Kegiatan pemeliharaan prediktif memprediksi kinerja yang memuaskan sampai pemeriksaan yang dijadwalkan berikutnya, atau mengidentifikasi sebuah kegagalan muncul. Preventive maintenance = Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal, kadang-kadang mengikuti rekomendasi manufaktur. Kegiatan pemeliharaan preventif adalah semua kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal. Outputl loss method = Metode dimana boiler efisiensi ditentukan dengan pengukuran energi yang terbuang dalam gas buang, kerugian yang mudah terbakar, dan kerja dari uap boiler. Rasio Elektrifikasi = ​Perbandingan antara jumlah rumah tangga yang berlistrik dan jumlah keseluruhan rumah tangga Rental = Similar to a BOO, the contractor will rent the equipment/facility and typically operates and maintains the equipment/facility, as a service, and will charge the off-taker either a flat rate per day, week or month fee or at a rate pursuant to the amount of electricity supplied in kWh. Replacement Power = In emerging markets the only solutions for providing power in remote areas has been diesel generated power. This has lead to extremely high costs of generation for the state owned utility companies and an increasing state subsidy budget to bridge the gap between generation costs and what the public can afford. To reduce this subsidy gap MAXpower is replacing diesel fired power plants with our gas fired power plants at several locations in SEA. Reserve Margin = ​Cadangan daya pembangkit terhadap beban puncak, dinyatakan dalam % Reservoir Penampung air dari service basin yang sudah terkandung zat kimia. Return oil pengembalian minyak yang sudah di proses. RUPTL = ​Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik; rencana yang disahkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dimana terdefinisikan rantai implementasi pengadaan proyek biaya terendah untuk memenuhi prediksi kebutuhan di Indonesia Reheater pressure drop = Penurunan tekanan yang terjadi pada bagian reheat termasuk pada sistem pipa. Reheater terminal difference = Perbedaan antara suhu saturasi pemanasan uap terhadap suhu siklus uap keluar Reheater pada pembangkit nuklir. Resolution = Kenaikan terkecil yang dapat diamati pada pengukuran. Sedimen Water Tempat penyimpanan air dari waduk jatiluhur untuk dipisahkan dari lumpur dan plankon. Service Basin Tempat pengumpulan air yang terbagi menjadi 2, yang pertama ke media pendingin condenser dan sebagian lagi untuk sistem pemurnian air demineralisasi. Steam Drum untuk menampung air pengisi dan uap basah sekaligus untuk pemisah antara uap dan air sebelum dikirim ke turbin. Steam system sistem uap. Steam collector tempat pengumpulan uap dari superheater. Superheater pemanas lanjut suatu alat yang kontruksinya merupakan rangkaian pipa pipa yang berbentuk spiral diletakan di bagian atas ruang pembakaran, yaitu berfungsi untuk memanaskan uap basah menjadi uap kering. Slag Remover Berfungsi untuk menampung debu / slag yang jatuh dari furnace dan membawa ke saluran air untuk pembuangan untuk di proses. Switchyard gardu. Sequential valve partial arc control = Mode operasional untuk mengubah beban turbin dimana aliran uap ke turbin diatur dengan membuka satu atau lebih katup kontrol secara berurutan. Single valve full arc control = Mode operasional untuk mengubah beban turbin dimana aliran uap ke turbin diatur dengan membuka semua katup kontrol secara bersamaan. Sliding pressure = Lihat variable pressure. Special moisture removal zone = Bagian khusus pada turbin LP pembangkit nuklir untuk menghilangkan moisture. Station electrical power = Jumlah daya listrik yang digunakan di stasiun. Ini termasuk tenaga listrik untuk peralatan bantu dan daya yang digunakan oleh fasilitas pendukung misalnya, kantor, peternakan pencahayaan, tangki, dll. Steam path audit = Audit jalur steam turbin yang digunakan untuk mengukur kerugian kinerja untuk setiap kondisi yang tidak standar. Kerugian kinerja ini ditentukan dengan mengambil pengukuran fisik secara rinci sepanjang jalur steam selama turbin outage. Subcooling = Pengurangan suhu cairan di bawah suhu jenuhnya. Surface area ratio = Perbandingan luas permukaan pemanas boiler seperti superheater dengan Reheater. Sertifikat Laik Operasi SLO = ​sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan atau instansi yang telah diakreditasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang mana dimungkinkan terjadi, sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 45 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 46 Tahun 2006, dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 05 Tahun 2014, dan Peraturan Perundang-Undangan terkait yang telah lainnya sebagaimana dapat diubah dari waktu ke waktu, setelah pengujian dan komisioning Kepastian terbitnya SLO diperoleh usai melewati serangkaian test yakni NDC Nett Dependable Capacity Test dan RR Reliability Run Test selama 3×24 jam dari rangkaian Commissioning Test yang dilaksanakan pada Sabtu 11/5 lalu. Rangkaian tes tersebut bertujuan untuk menguji kehandalan dan kapasitas maksimum pembangkit listrik sebelum beroperasi secara komersial. Three way chute Tiga saluran untuk memfokuskan batubara supaya berjalan dengan baik. Transformer Rectifier peralatan utama ESP yang berfungsi mencatu daya sehingga ESP bisa bekerja. Trigeneration = Generation of electricity, heating, and cooling at the same time. Waste heat from power generation is used to generate steam/hot water for utility. Some part of hot water is used to generate chilled water using absorption chiller Highest efficiency, low heat loss Terminal temperature difference TTD = Perbedaan antara suhu saturasi dari fluida pemanas pada tekanan inlet shell dan suhu outlet fluida yang dipanaskan. Throttle flow = Aliran uap pada inlet turbine. Turbine choke point = Kondisi operasi dimana saat terjadi pengurangan tekanan pada flange keluaran turbin LP tidak disertai dengan peningkatan output turbin. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pencapaian sonik desakan aliran di suatu tempat di dalam turbin LP. Turbine efficiency = Perubahan entalpi yang sebenarnya dalam turbin terhadap perubahan entalpi isentropik lihat uji entalpi-drop. Turbine exhaust pressure = Tekanan keluar turbin LP diukur pada exhaust flange. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai tekanan kembali back pressure. Ini mungkin tidak sama dengan tekanan kondensor. Unburned carbon = Karbon dalam bahan bakar yang tidak berubah menjadi CO atau CO2 selama proses pembakaran. Uncertainty = Batas kesalahan estimasi pengukuran, terdiri dari random dan bias fixed komponen. Unit thermal efficiency = Perbandingan total output generator net terhadap total panas input masuk ke boiler. Ultra Super Critical = ​Teknologi PLTU batubara yang beroperasi pada suhu dan tekanan diatas titik kritis air Valve point Posisi katup sebelum katup berhasil mulai membuka. Valve point loading Teknik pembebanan unit pada titik-titik katup untuk memaksimalkan efisiensi. Valves wide open VWO Pengaturan katup yang sesuai dengan semua katup kontrol turbin terbuka penuh. Variable pressure operation Metode operasi dimana beban berubah dengan memvariasikan tekanan throttle sebagai pengganti mengubah posisi katup beberapa kombinasi dari posisi katup dapat digunakan. Vibrating feeder alat untuk menggetarkan batubara menuju conveyor. Vent valve katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup pipa line venting agar abu dari Electrostatic Precipitator ESP hopper mudah mengalir/turun ke tabung PAC Paneumatic Ash Conveying. Water treatment system sistem air Water plant Yaitu proses pemurnian air raw water sebelum dipakai oleh boiler. Water wall header dinding pemanas air untuk dipisahkan. Wet crusher abu yang basah. X-ratio Perbandingan antara kapasitas panas dari udara yang melewati air heater dengan kapasitas panas dari gas melewatinya. Segini dulu, Insya ALLOH nanti dilanjut. Sumber Diambil dari Pengalaman Pribadi dan dari berbagai Sumber. Penulis- Franceisco Nonk. Fransiskus Nong Budi (FNB) berasal dari Koting, Maumere, Flores, NTT. Nong merupakan anggota Kongregasi Pasionis (CP). Menyelesaikan filsafat-teologi di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Widya Sasana Malang pada medio 2017 dan teologinya di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Pastor Bonus Pontianak pada pertengahan 2020. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS di Desa Kasepuhan Ciptagelar merupakan tonggak sejarah penting dalam upaya desa ini untuk mengatasi keterbatasan akses listrik dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Desa Kasepuhan Ciptagelar, yang terletak di wilayah pegunungan yang terpencil, telah menghadapi tantangan dalam memperoleh pasokan listrik yang andal dan terjangkau selama bertahun-tahun. Namun, dengan kemajuan teknologi energi surya, desa ini telah menemukan solusi yang inovatif dan ramah waktu itu, desa ini masih sangat terisolasi dari jaringan listrik nasional dan penduduknya mengandalkan sumber penerangan tradisional seperti lampu minyak dan lilin. Kondisi ini memberikan dorongan bagi pemerintah desa dan masyarakat untuk mencari solusi alternatif yang lebih berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat setempat, dan organisasi non-pemerintah, rencana untuk memasang PLTS di Desa Kasepuhan Ciptagelar mulai dirumuskan. Studi kelayakan dilakukan untuk memastikan bahwa desa ini memiliki potensi sinar matahari yang cukup untuk menghasilkan energi yang diperlukan. Setelah melalui proses perencanaan dan pengumpulan dana, instalasi PLTS akhirnya dimulai. Proses implementasi PLTS di Desa Kasepuhan Ciptagelar tidaklah mudah. Tenaga ahli dan teknisi energi surya dilibatkan untuk memastikan bahwa instalasi dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan standar keamanan. Panel surya dipasang di atap rumah-rumah penduduk, dengan sistem penghubung yang terintegrasi untuk mengumpulkan dan mendistribusikan energi yang Listrik Tenaga Surya PLTS di Desa Kasepuhan Ciptagelar telah menjadi pendorong utama perubahan yang berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan mengadopsi teknologi PLTS, desa ini telah mengalami perubahan ekonomi, sosial, lingkungan, dan pendidikan yang signifikan. Keberhasilan dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan energi surya telah menarik perhatian dan mendorong adopsi teknologi serupa di daerah sekitar, membawa perubahan positif yang lebih luasDalam aspek ekonomi, PLTS telah memberikan peluang baru bagi masyarakat Desa Kasepuhan Ciptagelar. Sejumlah warga desa telah memasang panel surya di atap rumah mereka, menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan akses terhadap listrik yang stabil dan terjangkau, mereka dapat mengembangkan usaha mikro dan menengah, seperti usaha pengolahan makanan dan kerajinan tangan. Beberapa warga desa bahkan telah melihat peluang untuk membuka usaha jasa instalasi dan perawatan sistem PLTS, menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi itu, penggunaan PLTS juga telah membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial masyarakat Desa Kasepuhan Ciptagelar. Sebelum adopsi PLTS, akses listrik di desa ini sangat terbatas, menyebabkan keterbatasan dalam kegiatan sehari-hari. Namun, dengan pemasangan PLTS, masyarakat desa sekarang dapat menikmati penerangan yang memadai di rumah mereka, memungkinkan mereka untuk beraktivitas setelah matahari terbenam dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, PLTS juga telah meningkatkan akses masyarakat terhadap teknologi informasi dan komunikasi, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan dunia luar dan meningkatkan kesadaran akan perkembangan global. Dalam hal lingkungan, PLTS di Desa Kasepuhan Ciptagelar telah membawa dampak positif yang signifikan. Dengan menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan, desa ini telah mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Ini berarti bahwa PLTS membantu mengurangi jejak karbon desa dan memberikan kontribusi dalam mengatasi perubahan iklim global. Selain itu, penggunaan energi surya juga mengurangi risiko pencemaran lingkungan, seperti tumpahan minyak atau limbah nuklir yang mungkin terjadi dalam pembangkit listrik aspek pendidikan, PLTS juga memberikan peluang pembelajaran dan pengembangan keterampilan baru bagi masyarakat Desa Kasepuhan Ciptagelar. Pemerintah desa telah meluncurkan program pelatihan dan edukasi yang fokus pada penggunaan energi surya. Melalui pelatihan ini, masyarakat desa diberdayakan untuk memahami teknologi PLTS, instalasi, pemeliharaan, dan manajemen energi yang efisien. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan mereka, tetapi juga memberikan keterampilan yang dapat mereka gunakan untuk bekerja di industri energi terbarukan atau memulai usaha sendiri dalam bidang ini. 1 2 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya Y0AY9.
  • zug20fd8fn.pages.dev/451
  • zug20fd8fn.pages.dev/438
  • zug20fd8fn.pages.dev/1
  • zug20fd8fn.pages.dev/205
  • zug20fd8fn.pages.dev/375
  • zug20fd8fn.pages.dev/180
  • zug20fd8fn.pages.dev/544
  • zug20fd8fn.pages.dev/58
  • sholawat pembangkit tenaga dalam