Naskahkhutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengisi hari Asyura dengan dengan anjuran-anjuran Nabi Muhammad saw. Dengan ini diharapkan kita semua dapat memaksimalkan hari Asyura dengan memperbanyak ibadah. Khutbah Jumat: 11 Keutamaan Hari Arafah. Khutbah; Khutbah Arafah: Haji Akbar dan Moderasi Beragama dari Tanah yang
Materi khutbah singkat terbaru tentang keutamaan hari Jum’at. Khutbah ini sebagai acuan atau contoh bagi para Khotib yang akan mengisi khutbah. Materi disajikan dalam bahasa Indonesia dan mudah ini sesuai dengan pemahaman dan referensi Nahdlatul Ulama NU. KHUTBAH PERTAMA الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلِ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Hari Jumat tergolong unik dalam Islam. Dari segi penamaan, pilihan nama “Jumat “berbeda dari nama-nama hari lainnya. Kata “Jumat” Qamus Al-Lughah Al-Arabiyah Al-Ma’ashir dapat dibaca dalam tiga bentuk Jumu’ah, Jum’ah, dan Juma’ah, yang berarti berkumpul. Sementara hari-hari lain memiliki makna yang mirip dengan urutan angka hari dalam sepekan Ahad hari pertama, Isnain hari kedua, tsulatsa hari ketiga, arbi’a hari keempat dan khamis hari kelima, serta sabt yang berakar kata dari sab’ah hari ketujuh. Pada masa Arab Jahiliyah, nama-nama hari terdiri dari Syiyar Sabtu, Awwal Ahad, Ahwan Senin, Jubar Selasa, Dubar Rabu, Mu’nis Kamis, dan Arubah Jumat. Nama-nama tersebut kemudian diubah dengan datangnya Islam. Rasulullah tidak hanya melakukan revolusi moral tapi juga revolusi bahasa. Kata-kata dianggap kurang tepat dimaknai ulang sehingga sesuai dengan nilai-nilai Islam. Di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah, Arubah merupakan momentum untuk menampilkan kemewahan, kebanggaan, berhias, dan semacamnya. Dalam Islam Arubah berubah menjadi Jumuah yang mengandung arti berkumpul. Tentu saja lebih dari sekadar berkumpul, karena dalam syari’at, Jumat mendapatkan julukan sayyidul ayyâm atau rajanya hari. Dengan kata lain, Jumat menduduki posisi paling utama di antara hari-hari lainnya dalam sepekan. Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin Ubadah sebuah hadits سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ “Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.” Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Di antara kita kadang lupa, tak merasakan, keutamaan hari Jumat karena kita anggap itu sebagai rutinitas sehari-hari. Kesibukan yang melingkupi kita tiap hari sering membuat kita lengah sehingga menyamakan hari Jumat tak ubahnya hari-hari biasa lainnya. Padahal, di tiap tahun ada bulan-bulan utama, di tiap bulan ada hari-hari utama, dan di tiap hari ada waktu-waktu utama. Masing-masing keutamaan memiliki kekhususan sehingga menjadi momentum yang sangat baik untuk merenungi diri, berdoa, bermunajat, berdzikir, dan meningkatkan ibadah kepada Allah ﷻ. Keistimewaan hari Jumat bisa dilihat dari disunnahkannya mandi Jumat. Dalam Al-Hawi Kabir karya al-Mawardi, Imam Syafi’i menjelaskan bahwa shalat Jumat dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur, mandi Jumat boleh dilakukan semenjak dini hari, setelah terbit fajar. Mandi adalah simbol kebersihan dan kesucian diri. Setelah mandi, seseorang dianjurkan untuk memakai pakaian terbaik, terutama warna putih, sebelum berangkat menuju shalat Jumat. Dalam hal ini, umat Islam diperingatkan untuk menyambut hari istimewa itu dengan kesiapan dan penampilan yang juga istimewa. Dalam Bidâyatul Hidâyah, Imam Abu Hamid al-Ghazali menyebut hari Jumat sebagai hari raya kaum mukmin îdul mu’minîn. Imam al-Ghazali bahkan menyarankan agar umat Islam mempersiapkan diri menyambut hari Jumat sejak hari Kamis, dimulai dengan mencuci baju, lalu memperbanyak membaca tasbih dan istighfar pada Kamis petang karena saat-saat tersebut sudah memasuki waktu keutamaan hari Jumat. Selanjutnya, kata Imam al-Ghazali, berniatlah puasa hari Jumat sebagai rangkaian dari puasa tiga hari berturut-turut Kamis-Jumat-Sabtu, sebab ada larangan puasa khusus hari Jumat saja Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Hari Jumat juga menjadi semacam konferensi mingguan bagi umat Islam, karena di hari Jumatlah ada shalat berjamaah dan khutbah Jumat. Setiap umat Islam laki-laki yang tak memiliki uzur syar’I wajib ain melaksanakannya. Artinya, lebih dari sebatas berkumpul, Jumat adalah momen konsolidasi persatuan umat sekaligus memupuk ketakwaan melalui nasihat-nasihat positif dari sang khatib. Tentu keutamaan ini bersamaan dengan asumsi bahwa jamaah melaksanakan shalat Jumat dengan kesungguhan penuh, menyimak khutbah secara baik, bukan cuma rutinitas sekali sepekan untuk sekadar menggugurkan kewajiban. Amalan-amalan utama hari Jumat juga bertebaran. Di antaranya adalah memperbanyak baca shalawat, memperbanyak doa, bersedekah; membaca Surat al-Kahfi, Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, dan Surat an-Nas, serta ibadah-ibadah lainnya. Masing-masing amalan memiliki fadhilah yang luar biasa. Imam as-Suyuthi dalam kitabnya, Amal Yaum wa Lailah, mengatakan “Nabi ﷺ membaca Surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas usai shalat Jumat sebanyak tujuh kali dan beliau juga memperbanyak shalawat pada hari Jumat dan malamnya. Ia juga mengerjakan shalat sunah setelah shalat Jumat di rumahnya, tidak di masjid. Setelah itu apa yang dilakukan Nabi SAW? Beliau mengunjungi saudaranya, menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah bertakziah, atau menghadiri akad nikah.” Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Dengan demikian, umat Islam seolah diajak untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari khusus untuk memperbanyak ibadah. Tidak jarang, Jumat dijadikan oleh para ulama untuk mengistirahatkan diri sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan duniawi, untuk mengkhususkan diri beramal saleh di hari Jumat. Sebagaimana dilakukan Rasulullah, hari Jumat bukan semata untuk meningkatkan ritual ibadah kepada Allah tapi juga berbuat baik kepada sesama, seperti bersilaturahim, berempati kepada orang yang kena musibah, dan lain-lain. Karena itu pula dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Qadla’i dan ibnu Asakir dari Ibnu Abbas disebutkan اَلْجُمْعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ “Jumat adalah hajinya orang-orang fakir.” Hadirin Sidang Jum’ah Rahimakumullah Halaman 1 2
Lebihparah lagi kalau yang dighibahi dan dicari auratnya itu, dicari aibnya itu, orang yang punya kedudukan, Na'udzubillah. 🗂Dibongkar. Na'udzubillah. Lebih besar dosanya, lebih keji dosanya, lebih mengerikan kemunafikannya dan lebih dahsyat efek negatifnya nanti. Sanksinya lebih mengerikan. Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Khutbah Pertama – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat DzikirKhutbah kedua – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat DzikirDownload mp3 Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ Ummatal Islam, Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk banyak berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang banyak. Allah berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّـهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٤٢﴾ “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang.” QS. Al-Ahzab[33] 41 Allah memerintahkan kita banyak berzikir kepada Allah karena dzikir itu -Ya Akhal Islam- memberikan ketenangan pada batin seorang hamba, karena dzikir itu mencegah seseorang dari godaan setan, karena dzikir menggugurkan dosa-dosa dia, mengangkat derajat dia, karena dzikir itu adalah makanan hati, sehingga dengan dzikir hati itu menjadi hidup. Ibnu Abbas berkata الشيطان جاثم على قلب ابن آدم “Setan berusaha terus memperhatikan hati anak Adam.” فاذا ذكر الله خنس “Kalau dia berzikir, maka dia pun menyelinap dan bersembunyi.” واذا غفل وسوس “Tapi jika ia lalai, maka ia pun memberikan was-was.” Maka seseorang yang tidak membiasakan dzikir, ia akan terbiasa mengingat selain Allah. Ketika seseorang terbiasa mengingat selain Allah, disitulah setan akan masuk ke dalamnya. Allah berfirman وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ “Barangsiapa yang berpaling dari berdzikir kepada Ar-Rahman, maka Kami akan jadi untuknya setan, maka setan yang akan menjadi teman dia.” QS. Az-Zukhruf[43] 36 Subhanallah, Ya Akhal Islam.. Setan berusaha untuk menjadikan kita lupa kepada Allah, setan berusaha menghalangi kita dari dzikir, sehingga akhirnya hidup kita pun kosong dari dzikir, hati kita pun kosong dari dzikir, di saat itulah setan mampu memberikan kepada kita godaan demi godaan, was-was dan pikiran-pikiran yang kotor, demikian pula setan menanamkan dalam hati kita perkara-perkara yang tidak disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga akhirnya ketika seseorang berpaling dari berdzikir kepada Allah, dia pun berpaling dari banyak kebaikan. Namun ketika ia berdzikir kepada Allah, dia akan ingat pada dirinya lalu ia akan kembali kepada Allah. Makanya Allah mengatakan وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ “Janganlah kalian menjadi seperti orang yang lupa kepada Allah dan Allah jadikan dia lupa kepada dirinya sendiri.” QS. Al-Hashr[59] 19 Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an ini bahwasanya orang yang lupa kepada Allah, maka Allah jadikan dia lupa kepada dirinya sendiri, lupa terhadap kemaslahatan dirinya, lupa tentang perkara-perkara yang bisa menghancurkan dan membinasakan dirinya. Oleh karena itu saudaraku, orang yang ingat kepada Allah, dia akan memperbaiki dirinya, dia akan bertaubat kepada Allah, dia akan istighfar kepada Allah. Orang yang ingat kepada Allah, ia akan ingat dengan dosa-dosanya. Subhanallah.. Betapa bermanfaatnya dzikir dalam kehidupan kita. Maka berusahalah kita menjadi orang-orang yang banyak berdzikir. Allah berfirman وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا “Lelaki yang banyak berdzikir, wanita yang banyak berdzikir, Allah persiapkan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” QS. Al-Ahzab[33] 35 Subhanallah.. Sesungguhnya orang-orang yang berdzikir telah pergi membawa pahala yang sangat banyak sekali. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda سَبَقَ المُفَرِّدُونَ “Telah mendahului kalian para mufarridun.” Lalu para sahabat bertanya “Siapa para mufarridun Wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda الذين يَهْتُرُونَ بذكرِ اللهِ “Yaitu orang-orang merasa asik lisannya untuk berdzikir kepada Allah.” Orang yang hatinya merasa asik untuk berdzikir dan mengingat Allah, maka mereka telah pergi membawa pahala yang sangat besar mendahului semua orang yang beramal. Ummatal Islam, Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, Allah akan mudahkan dia untuk menjalankan syariat Allah. Ketika ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ “Wahai Rasulallah, syariat Islam sudah sangat banyak sekali.” فَمُرْنِي بِأَمْرٍ أَتَثَبَّتُ بِهِ “Tolong berikan kepada saya satu perintah saja yang dengan perintah itu saya akan berpegang kuat-kuat.” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا بِذِكْرِ اللَّهِ “Senantiasalah lisanmu basah dengan dzikir kepada Allah.” HR. Ahmad Mengapa Rasulullah memberikan jawaban ini ketika orang ini mengeluh bahwa syariat Islam sudah terlalu banyak. Karena -Ya Akhal Islam- orang yang lisannya selalu basah dengan dzikir kepada Allah, tidak ada pintu setan untuk menggoda dia. Sehingga hatinya bening. Disaat hatinya bening, dia akan diberikan oleh Allah kemudahan demi kemudahan untuk menjalankan syariat Allah, untuk mempelajari syariat Allah. Hati yang bening itulah -Ya Akhal Islam- menjadi tempat ilmu yang sangat cocok sekali. Sebaliknya, ketika hati itu banyak maksiatnya, banyak kotorannya, hati tidak lagi menjadi tempat yang cocok untuk ilmu. Barangkali ilmupun menjadi tidak bermanfaat bagi hidupnya. أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم Khutbah kedua – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ Ummatal Islam, Banyak orang yang berdzikir, akan tetapi dzikir itu tidak sampai kepada hatinya. Maka Allah memberikan kepada kita sebuah cara agar dzikir itu bermanfaat dalam kehidupan kita dan untuk hati kita. Allah berfirman وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ… “Berdzikirlah kepada Rabbmu, ingatlah Rabbmu pada dirimu dengan penuh tadharru’ dan rasa takut dan suara yang tidak dikeraskan.” QS. Al-A’raf[7] 205 Di sini Allah memberikan kepada kita sebuah tips yang agung tentang bagaimana berdzikir dan agar berdzikir itu bermanfaat untuk hati kita. Yang pertama, berdzikirlah pada dirimu. Artinya ketika kita berdzikir kepada Allah, hati pun ikut merasakannya, hati pun ikut merenunginya. Ketika mengucapkan “Allahu akbar,” kita merasakan kebesaran Allah. Ketika kita mengucapkan “Subhanallah,” hati kita mensucikan Allah dari perkara-perkara yang tak layak bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika kita ucapkan “Alhamdulillah,” kita ingat bagaimana banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kita berarti telah berdzikir kepada Allah dalam diri kita. Yang kedua, dengan penuh tadharru’ dan tawadhu di hadapan Allah. Ketundukan yang luar biasa di hadapan Allah. Demikian pula dengan rasa takut kepada Allah. Seperti ini dzikir yang bermanfaat untuk hati kita. Adapun ketika dzikir itu kosong dari tiga perkara ini, maka menjadi dzikir yang hanya sebatas kita ucapkan di lisan kita, namun tidak memberikan pengaruh apa-apa pada hati kita. Kemudian Allah mengatakan وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ “Bukan dengan suara yang dikeraskan.” Karena memang demikianlah adab berdzikir. Pada asalnya dzikir itu tidak boleh dikeraskan kecuali apabila ada dalil yang mengizinkan. Seperti adzan, seperti talbiyah, seperti takbiran di hari raya, semua itu diizinkan oleh syariat untuk mengeraskannya. Namun untuk dzikir yang lainnya/yang sunnah, diperintahkan oleh Allah وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ “Dengan ucapan yang tidak dikeraskan.” Karena dzikir bukan untuk pamer, tapi tujuan dzikir adalah untuk memperbaiki hati kita, memperbaiki ucapan kita. Orang yang senantiasa lisannya berdzikir, terhindar dari ghibah, terhindar dari ucapan-ucapan yang tidak layak. Orang yang senantiasa majelisnya berdzikir, ketika ia makan berdzikir, ketika berpakaian berdzikir, Allah akan berikan keberkahan padanya. Sebaliknya, orang yang duduk di suatu majlis dan dia tidak berdzikir kepada Allah, kata Rasulullah “Maka ia akan berdiri seperti bangkai keledai.” إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اللهم أصلح ولاة أمور المسلمين في هذا البلد، وفي سائر بلاد المسلمين يا رب العالمين اللهم أعز الإسلام والمسلمين، اللهم انصر المسلمين في كل مكان يا رب العالمين أللهم انصر المجاهدين في كل مكان يا رب العالمين اللهم تب علينا إنك أنت التواب الرحيم عباد الله إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر. Download mp3 Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir Podcast Download Duration 1159 — Sumber audio Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda. DaftarIsi [ Sebunyikan] 1 Keutamaan Dzikir : Dalil-dalilnya Dan Perintahnya Dalam Al-quran. 1.1 Mukodimah. 1.2 Dalil Perintah Dzikir Dalam Al-quuran QS. Al Ahzab : 41- 43. 1.3 Berdzikir Dijanjikan Pahala Ampunan. 1.4 Rendah Hati Dalam Berdzikir. 1.5 Berdzikir, Bersyukur Tidak Boleh Kufur. 1.6 Brddzikir Dalam Berbagai Kondisi. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID LCSJy5hDLSbgEjUaX3X1E6i869DmDENU1B3UnCcv6heTxS6s9733fg== Inilahmanfaat dzikir yang luar biasa. Coba deh kaji keutamaannya dari hadits jaami' al-'ulum wa al-hikam ini. Daftar Isi tutup. 1. Hadits Ke-50 dari Jamiul Ulum wal Hikam Ibnu Rajab. 1.1. Faedah hadits. 1.2. Tulisan ini jadi bahasan terakhir kajian Hadits Arbain dan Jaami' Al-'Ulum wa Al-Hikam. Oleh Ust. Sofyan Efendi, al-Hafidz Khutbah Pertama اَلْحَمْدُلِلَّهِالَّذِيْمَنَّعَلَىعِبَادِهِبِمَوَاسِمِالْخَيْرَات، لِيُكَفِّرَعَنْهُمُ الذُّنُوْبَوَالسَّيِّئَات،وَيُضَاعِفَ لَهُمُالثَّوَابَ وَيَرْفَعَ الدَّرَجَات أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَاسِعُالْعَطَايَاوَجَزِيْلُالْهِبَات،وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُأَفْضَلُالْــمَخْلُوْقَاتِوَخَيْرُ الْبَرِيَّات. صَلَّى الله عَلَيْه، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍإِلَى يَوْمِ الدِّيْن، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْد فَياَ عِبَادَ الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله فَإِنَّهُ حَبْلُ الله الْـمَتِين، قَالَ تَعَالَى يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَآمَنُوااتَّقُوااللهَحَقَّتُقَاتِهِوَلاَتَمُوْتُنَّإِلاَّوَأَنْتُمْمُّسْلِمُوْنَ وَقَالَ أَيْضًا يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواكُتِبَعَلَيْكُمُالصِّيَامُكَمَاكُتِبَعَلَىالَّذِينَمِنْقَبْلِكُمْلَعَلَّكُمْتَتَّقُونَ SEGALA puji bagi Allah atas limpahan nikmat dan karunia Allah kepada kita yang tiada terkira jumlah maupun nilainya. Yang menuntut kita untuk pandai mensyukurinya sehingga akan ditambah nikmat-Nya bagi kita dan dijauhkan kita dari adzab-Nya. Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita, yang hanya dengannya kita akan meraih kemuliaan di hadapan Allah SWT. Kaum Muslimin rahimakumullah…. Allah subhanahu wataala berfirman dalam Surat al-Baqarah ayat 43 وَأَقِيمُواالصَّلَاةَوَآتُواالزَّكَاةَوَارْكَعُوامَعَالرَّاكِعِينَ “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.“ QS. al-Baqarah 43 Salah satu perintah Allah SWT yang menjadi kewajiban kita sebagai seorang muslim adalah mendirikan sholat. Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang dengan mendirikannya berarti kita telah mendirikan agama, dan dengan meninggalkannya berarti kita telah meruntuhkan sendi-sendi agama dalam jiwa kita. Mendirikan sholat tentu bukan sekadar melaksanakan ala kadarnya, tapi bagaimana berusaha melaksanakan dengan sepenuh jiwa dan raga untuk mencapai kesempurnaan sholat dan mendapatkan fadhilah, buah maupun ibrah dalam kehidupan kita di luar sholat. Sehingga jadilah sholat kita sholat yang luar biasa, bukan biasa-biasa saja. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan agar nilai dan keutamaan sholat benar-benar bisa kita dapatkan, antara lain Yang pertama, sholat dengan khusyu’. Selain sebagaiibadah jasmaniyyah, sholat juga merupakan ibadah ruhiyyah. Sholat adalah dzikir kepada Allah yang terbesar. Kita meyakini, bahwa saat sholat kita berhadapan dan berdialog langsung dengan Allah. Oleh karena, itu kita harus berusaha mengondisikan jasmani, ruhdan hatikita agar bisa bercengkrama secara baik dan maksimal bersama Allah. Dengan sikap batin seperti ini, atsar atau buah sholat – yang antara lain mampu memberi ketenangan jiwa dan mencegah diri dari perilaku fakhsya’ dan munkar serta mewujudkan pribadi mukmin mempesona- akan bisa kita raih. Allah berfirman تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ “…Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” 29 Yang kedua, sholat di awal waktu. Waktu sholat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktu pelaksanaannya. Allah berfirman dalamSurat an-Nisa’ ayat 103 إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.QS. an-Nisa’ 103 Dan sholat di awal waktu merupakan salah satu amalan yang paling dicintai Allah subhanahu sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam -dalam sebuah hadis riwayat Ummu Farwah- ketika ditanya tentang amalan yang paling utama, beliau bersabda الصَّلَاةُ فِي أَوَّلِ وَقْتِهَا “Yaitu sholat di awal waktu.” HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syeikh al-Albani Sholat di awal waktu menunjukkan tingkat keimanan, ketakwaan dan kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT. Hal ini juga menunjukkan keinginan kita untuk segera diampuni dosa-dosa yang terus menerus kita lakukan setiap hari, karena diantara manfaat sholat adalah sebagai pembersih dosa, dan sarana untuk masuk surga Allah subhanahu wataala. Rasulullah bersabda أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ؟ قَالُوالَا يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا. “Apa pendapat kalian, jika di depan pintu rumah salah seorang diantara kalian terdapat sungai, yang ia mandi di sungai tersebut lima kali sehari, apakah tersisa kotoran di tubuhnya? Para shahabat menjawab Tidak tersisa kotoran sedikitpun. Kemudian Rasul bersabda Yang demikian itu seumpana sholat lima waktu yang Allah menghapuskandosa-dosa dengannya.”Muttafaqun alaih Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Qatadah bin Rib’iy, ia berkata قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَقَالَ اللَّهُ تَعَالَىإِنِّي فَرَضْتُ عَلَى أُمَّتِكَ خَمْسَ صَلَوَاتٍ، وَعَهِدْتُ عِنْدِي عَهْدًا أَنَّهُ مَنْ جَاءَ يُحَافِظُ عَلَيْهِنَّ لِوَقْتِهِنَّ أَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهِنَّ فَلَا عَهْدَ لَهُ عِنْدِي. Rasulullah bersabda“Allah ta’ala berfirman “Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu dan Aku berjanji bahwa barangsiapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke surgadan barangsiapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang Aku janjikan.” HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Syeikh al-Albani Kaum Muslimin rahimakumullah…. Yang ketiga, sholat secara berjamaah. Untuk meraih keutamaan sholat yang ketiga yang harus kita usahakan adalah melaksanakannya secara Umar radhiyallahu anhumeriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallambersabda صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً “Pahalasholat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada sholat sendirian”. HR. al-Bukhari Muslim Begitu besar pahala sholat berjamaah,tetapi masih banyak orang yang dengan berbagai alasan tidak melaksanakannya. Ada yang beralasan agar lebih cepat selesai, atau karena tidak kenal dengan orang lain yang belum sholat. Padahal sebenarnya kitabisa mengajaknya berjamaah, karena dalam sholat jamaah tidak disyaratkan harus saling mengenal terlebih dahulu. Dan masih banyak alasan-alasan lain yang sering disampaikan oleh orang yang enggan sholat berjamaah. Rasulullah memperingatkan tentang hal ini مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ “Jika ada tiga orang berada di sebuah desa atau kampung, lalu tidak dilaksanakan sholat berjamaah di tempat itu, maka mereka telah dikuasai oleh setan. Hendaklah kalian melaksanakan sholat berjamaah, sebab hanya kambing yang terpisah dari kaumnya yang akan dimakan oleh serigala.” HR. Abu Dawud Sholat berjamaah juga mengandung banyak pelajaran kehidupan dan pengaruh secara ruhani pada setiap orang yang melaksanakannya, maka hendaklah kita mengambil kemanfaatannya. Yang keempat, sholat di masjid. Sholat di masjid terutama bagi kaum laki-laki merupakan amalan yang sangat ditekankan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Akan tetapi masih banyak kita saksikan masjid-masjid sepi dari jamaah sholat. Fisik kita sehat dan kuat, dan kitajugamempunyai waktu luang,tapi kita lebih suka sholat di rumah. Apakah kita lupa atau melupakan sabda Rasulullah tercinta “….Jika seseorang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, lalu keluar menuju masjid dengan niat semata-mata untuk mengerjakan sholat, maka setiap langkah kaki yang diayunkan akan dibalas dengan diangkat derajatnya dan dihapus kesalahannya. Jika ia mengerjakan sholat, maka malaikat senantiasa berdoa memohonkan rahmat untuknya selagi ia berada di dalam masjid itu dalam keadaan suci, seraya berkata ”Ya Allah berilah rahmat kepadanya, ya Allah sayangilah ia”. Dan ia senantiasa dicatat dalam keadaan sholat selama ia menunggu pelaksanaan shalat fardhu berikutnya”. HR. al-Bukhari Muslim Dalam hadits lain Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa seorang buta datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam lalu berkata “Wahai Rasulullah, aku tidak mempunyai penuntun yang mengantar aku jalan menuju masjid.” Maka ia meminta kepada Rasulullah SAW keringanan untuk melaksanakan sholat di rumah, dan beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Akan tetapi, ketika ia pergi, Rasulullah memanggilnya kembali seraya bersabda“Apakah kamu mendengar panggilan untuk sholat?” Ia menjawab ”Ya, saya mendengarnya”. Rasulullah SAW lantas bersabda ”Kalau begitu, datanglah kamu ke masjid untuk berjamaah”. HR. Muslim Sholat di masjid juga menunjukkan kecintaan kita pada masjid. Hal ini akan menjadi salah satu wasilah diberikannya naungan Allah kepada kita saat tiada naungan di hari akhir nanti. Yang kelima, sempurnakan dengan sholat-sholat sunnah. Cara kelima agar sholat kita mendapatkan keutamaan dan kesempurnaan adalah dengan melaksanakansholat-sholat sunnah disamping sholat fardhu. Apakah kita yakin sholat fardhu kita sempurna dan pasti diterima Allah subhanahu wataala? Jika kita meyakini masih banyak kekurangannya,maka melaksanakan sholat sunnah menjadi jalan untuk menambal kekurangan dalam sholat fardhu kita. Abu Hurairah radhiyallahu anhumeriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya amal ibadah manusia yang pertama kali dihisab adalah sholat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya meski Dia Maha Mengetahui, Lihatlah shalat hambaku, apakah ia melakukannya dengan sempurna atau tidak sempurna?’ Jika shalatnya ia lakukan dengan sempurna, maka ditulis bahwa shalatnya sempurna, jika terdapat sedikit kekurangan, Allah berfirman “Lihatlah apakah hamba-Ku melakukan shalat tathawwu’ sunnah? Jika ia melakukan shalat tathawwu’, Allah berfirman “Sempurnakanlah shalat fardhunya dengan shalat tathawwu’ semua amal ibadah dihisab dengan cara demikian.” Dawud, Ibnu Majahdan ad-Darimi. Selain itu shalat sunnah yang dianjurkan di rumah akan memberi kebaikan dan cahaya yang menerangi rumah kita. Rasulullah bersabda “Apabila seseorang dari kalian telah mengerjakan shalat di masjid, berikanlah kepada rumahnya bagian dari shalatnya dengan shalat sunnah. Hal itu karena Allah menjadikan kebaikan di rumahnya lantaran ia mengerjakan shalat di dalamnya.” HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad. Rasulullah juga bersabda “Shalat tathawwu’ sunnah seseorang di rumahnya merupakan cahaya. Barang siapa menginginkan, hendaknya ia menerangi rumahnya dengan mengerjakan shalat sunnah di dlamnya.” HR Ahmad. Demikianlah di antara sebagian ikhtiar yang harus kita lakukan agar sholat kita menjadi luar biasa, memberi kemanfaatan, melimpah pahala dan pengaruh positif dalam kehidupan kita. بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَالْآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُمَاتَسْمَعُوْنَوَأَسْتَغْفِرُاللهَلِيْوَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْـمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ مِنْ كُلِّذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْه، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم. Khutbah Kedua الْحَمْدُ لله عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه، أَمَّا بَعْدُ فَيَا عَبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَـمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَـجِيْد، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْـخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعَيْن ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنـِّكَ وَكَرِمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْن . اَللّهُمّاغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَوَاْلمُسْلِمَاتِوَالْمُؤْمِنِيْنَوَالْمُؤْمِنًاتِاَلأَحْيَاءِمِنْهُمْوَالأَمْوَاتِإِنّكَسَمِيْعٌمُجِيْبُالدّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإسَلَامَ وَالْـمُسْلِمِيْن وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْـمُشْرِكِيْن رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاة… [] SUMBER IKADIKhutbahJumat: Hikmah dan Keutamaan Berkurban. A Palestinian carries a goat for sale at a livestock market ahead of the upcoming Muslim Eid al-Adha festival near the West Bank town of Jenin, Wednesday Oct. 24, 2012. Muslims will celebrate Eid al Adha, or the Feast of the Sacrifice, on Oct. 27, by slaughtering sheep, goats, cows or camels.
By Jumat, 24 Maret 2017 pukul 100 pmTerakhir diperbaharui Sabtu, 25 Maret 2017 pukul 406 pmTautan Khutbah Jumat oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Download khutbah Jumat yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor pada Jumat, 25 Jumadal Akhirah 1438 / 24 Maret 2017. Pada khutbah jumat ini, beliau menyampaikan tema tentang “Manfaat Dzikir“. Mari kita simak dan download khutbah Jumat ini, semoga bermanfaat. Download juga khutbah Jumat sebelumnya Allah Merahmati Orang yang Mengetahui Dirinya – Ustadz Badrusalam, Lc. [sckonten-alamat-masjid-al-barkah] Ringkasan Khutbah Jumat Masjid Al-Barkah Manfaat Dzikir Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk banyak berdizikir, Allah Ta’ala berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً، وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepadaNya diwaktu pagi dan petang.” QS Al-Ahzab [33] 41-42 Allah memerintahkan kita untuk banyak berdzikir kepadaNya karena dzikir itu memberikan ketenangan terhadap batin seorang hamba. Dzikir juga mencegah seseorang dari godaan setan, menggugurkan dosa-dosa, mengangkat derajat, dan dzikir juga merupakan makanan hati, yang dengannya hati menjadi hidup. Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata yang artinya “Setan itu terus memperhatikan hati bani Adam, apabila dia berdzikir maka setan itu bersembunyi. Namun apabila ia lalai maka setan memberikan was-was kepada hatinya.” Siapa saja yang berpaling dari dzikir kepada Allah maka Allah akan menjadikan untuknya setan, setan yang akan menjadi temannya. Akhirnya kita dijauhkan dari Allah dan hidup kita jadi kacau. Simak selengkapnya khutbah Jumat dengan tema “Manfaat Dzikir” di dalam rekaman khutbah Jumat beriku ini. Semoga bermanfaat. Dengarkan dan Download Khutbah Jumat Masjid Al-Barkah Manfaat Dzikir Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau Google+ Anda. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.cSSYB.