Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ala Rosulillah wa ala alihi wa shohbihi ajma’in. Suatu saat kami menemukan dari salah satu blog perkataan semacam ini “Bila kandungan isi hadits itu berhubungan dengan masalah aqidah, misalnya tentang siksa kubur, maka kita tidak boleh menyakini adanya siksa kubur tersebut dengan keyakinan 100%. Sebab, derajat kebenaran yang dikandung oleh hadits ahad tidak sampai 100%.” Inilah di antara aqidah menyimpang yang dimiliki sebuah kelompok yang terkenal selalu menggembar gemborkan khilafah. Mereka tidak meyakini adanya siksa kubur. Mereka beralasan bahwa riwayat mengenai siksa kubur hanya berasal dari hadits Ahad, sedangkan hadits Ahad hanya bersifat zhon sangkaan semata. Padahal aqidah harus dibangun di atas dalil qoth’i dan harus berasal dari riwayat mutawatir. Itulah keyakinan mereka. Sekarang yang kami pertanyakan, “Apakah betul riwayat mengenai siksa kubur tidak mutawatir dan hanya berasal dari hadits Ahad?” Juga yang kami tanyakan, “Apakah pembicaraan mengenai siksa kubur juga tidak ada dalam Al Qur’an?” Pada tulisan singkat kali ini, kami akan membuktikan bahwa pembicaraan mengenai siksa kubur sebenarnya disebutkan pula dalam Al Qur’an. Sehingga dengan sangat pasti kita dapat katakan bahwa pembicaraan mengenai siksa kubur adalah mutawatir karena riwayat Al Qur’an adalah mutawatir dan bukan Ahad. Ayat Pertama Siksaan bagi Fir’aun dan Pengikutnya di Alam Kubur Allah Ta’ala berfirman, وَحَاقَ بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ 45 النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ 46 “Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. Dikatakan kepada malaikat “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras“.” QS. Al Mu’min 45-46 Mari kita perhatikan penjelasan para pakar tafsir mengenai potongan ayat ini النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.” Al Qurtubhi –rahimahullah- mengatakan, “Sebagian ulama berdalil dengan ayat ini tentang adanya adzab kubur. … Pendapat inilah yang dipilih oleh Mujahid, Ikrimah, Maqotil, Muhammad bin Ka’ab. Mereka semua mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur di dunia.” Al Jaami’ Li Ahkamil Qur’an, 15/319 Asy Syaukani –rahimahullah- mengatakan, “Yang dimaksud dengan potongan dalam ayat tersebut adalah siksaan di alam barzakh alam kubur. ” Fathul Qodir, 4/705 Fakhruddin Ar Rozi Asy Syafi’i –rahimahullah- mengatakan, “Para ulama Syafi’iyyah berdalil dengan ayat ini tentang adanya adzab kubur. Mereka mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa siksa neraka yang dihadapkan kepada mereka pagi dan siang artinya sepanjang waktu bukanlah pada hari kiamat nanti. Karena pada lanjutan ayat dikatakan, “dan pada hari terjadinya Kiamat. Dikatakan kepada malaikat “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras” [Berarti siksa neraka yang dinampakkan pada mereka adalah di alam kubur]. Tidak bisa juga kita katakan bahwa yang dimaksudkan adalah siksa di dunia. Karena dalam ayat tersebut dikatakan bahwa neraka dinampakkan pada mereka pagi dan siang, sedangkan siksa ini tidak mungkin terjadi pada mereka ketika di dunia. Jadi yang tepat adalah dinampakkannya neraka pagi dan siang di sini adalah setelah kematian bukan di dunia dan sebelum datangnya hari kiamat. Oleh karena itu, ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur bagi Fir’aun dan pengikutnya. Begitu pula siksa kubur ini akan diperoleh bagi yang lainnya sebagaimana mereka.” Mafaatihul Ghoib, 27/64 Ibnu Katsir –rahimahullah- mengatakan, “Ayat ini adalah pokok aqidah terbesar yang menjadi dalil bagi Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengenai adanya adzab siksa kubur yaitu firman Allah Ta’ala, النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.” Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 7/146 Ibnul Qoyyim –rahimahullah- menafsirkan ayat di atas, “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang”, ini adalah siksaan di alam barzakh di alam kubur. Sedangkan ayat yang artinya, “dan pada hari terjadinya Kiamat” adalah ketika kiamat kubro kiamat besar. At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358 Ayat Lain yang Membicarakan Siksa Kubur Allah Ta’ala berfirman, وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta“. QS. Thahaa 124 Ibnul Qoyyim –rahimahullah- mengatakan, “Bukan hanya satu orang salaf namun lebih dari itu, mereka berdalil dengan ayat ini tentang adanya siksa kubur.” At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358 Begitu pula Ibnul Qoyyim –rahimahullah- menyebutkan ayat-ayat lain yang menunjukkan adanya siksa kubur. Kita dapat melihat pula dalam surat Al An’am, Allah Ta’ala berfirman, وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلآئِكَةُ بَاسِطُواْ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُواْ أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, sambil berkata “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” QS. Al An’am 93 Adapun perkataan malaikat yang artinya, “Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan”. Siksa yang sangat menghinakan di sini adalah siksa di alam barzakh alam kubur karena alam kubur adalah alam pertama setelah kematian. At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358 Begitu juga yang serupa dengan surat Al An’am tadi adalah firman Allah Ta’ala, وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ “Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka dan berkata “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, tentulah kamu akan merasa ngeri.” QS. Al Anfal 50 Siksa yang dirasakan yang disebutkan dalam ayat ini adalah di alam barzakh karena alam barzakh adalah alam pertama setelah kematian. At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358 Begitu pula Ibnu Abil Izz –rahimahullah- ketika menjelaskan perkataan Ath Thohawi mengenai aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang meyakini adanya siksa kubur, selain membawakan surat Al Mu’min sebagai dalil adanya siksa kubur, beliau –rahimahullah- juga membawakan firman Allah Ta’ala, فَذَرْهُمْ حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ 45 يَوْمَ لَا يُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ 46 وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ 47 “Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan, yaitu hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” QS. Ath Thur 45-47 Setelah membawakan ayat ini, Ibnu Abil Izz mengatakan, “Ayat ini bisa bermakna siksa bagi mereka dengan dibunuh atau siksaan lainnya di dunia. Ayat ini juga bisa bermakna siksa bagi mereka di alam barzakh alam kubur. Inilah pendapat yang lebih tepat. Karena kebanyakan dari mereka mati, namun tidak disiksa di dunia. Atau ayat ini bisa bermakna siksa secara umum.” Syarh Al Aqidah Ath Thohawiyah, 2/604-605 Begitu juga dapat kita lihat dalam kitab Shahih yaitu Shahih Muslim, terdapat hadits dari Al Baroo’ bin Aazib –radhiyallahu anhu-. Beliau membicarakan mengenai firman Allah Ta’ala, يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ “Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” QS. Ibrahim 27 Al Baroo’ bin Aazib mengatakan, نَزَلَتْ فِى عَذَابِ الْقَبْرِ. “Ayat ini turun untuk menjelaskan adanya siksa kubur.” HR. Muslim Bahkan Ibnul Qoyyim –rahimahullah-, ulama yang sudah diketahui keilmuannya mengatakan bahwa hadits yang menjelaskan mengenai siksa kubur adalah hadits yang sampai derajat mutawatir. Lihat At Tafsir Al Qoyyim, 359 Inilah Kekeliruan Mereka Inilah di antara kekeliruan dan penyimpangan kelompok yang selalu menggembar gemborkan khilafah dalam setiap orasi mereka dengan isyarat seperti ini mudah-mudahan kita tahu kelompok tersebut. Mereka menolak adanya siksa kubur karena beralasan bahwa riwayat yang menerangkan aqidah semacam ini adalah hadits ahad. Sedangkan hadits ahad tidak boleh dijadikan rujukan dalam masalah aqidah karena aqidah harus 100 % qoth’i, tidak boleh ada zhon sangkaan sedikit pun. Sekarang kami tanyakan kepada mereka, “Bukankah Al Qur’an adalah mutawatir?! Lalu di mana kalian meletakkkan ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan mengenai siksa kubur [?] Padahal pakar tafsir telah menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan ayat-ayat yang kami sebutkan di atas adalah mengenai siksa kubur.” Lalu bagaimana dengan do’a berlindung dari adzab kubur yang dibaca ketika tasyahud akhir. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ “Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir sebelum salam, mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal [1] siksa neraka jahannam, [2] siksa kubur, [3] penyimpangan ketika hidup dan mati, [4] kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” HR. Muslim. Do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah, اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ “Allahumma inni a’udzu bika min adzabil qobri, wa adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal [Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal].” HR. Muslim Kalau memang mereka mengamalkan do’a ini, bagaimana mungkin berbeda antara perkataan dan keyakinan[?] Sungguh sangat tidak masuk akal. Sesuatu boleh diamalkan namun tidak boleh diyakini[!] Ini mustahil. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah kepada saudara-saudara kami ini. Maksud tulisan ini bukanlah menjelak-jelekkan mereka. Namun maksud kami adalah agar mereka yang telah berpaham keliru ini sadar dan merujuk pada kebenaran. Itu saja yang kami inginkan dari lubuk hati kami yang paling dalam. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga Allah selalu memberikan ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib, dan menjadikan amalan kita diterima di sisi-Nya. Innahu sami’un qoriibum mujibud da’awaat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Rujukan Al Jaami’ Li Ahkamil Qur’an, Al Qurtubhi, Darul Alim Al Kutub, Riyadh Al Mamlakah Al Arobiyah As Su’udiyah At Tafsir Al Qoyyim, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, Darul Kutub Al Ilmiyyah Fathul Qodir, Asy Syaukani, Asy Syaukani Mafatihul Ghoib, Fakhruddin Ar Rozi Asy Syafi’i, Darul Kutub Al Ilmiyyah, Beirut Syarh Al Aqidah Ath Thohawiyah, Ibnu Abil Izz Ad Dimasyqi, Tahqiq Syu’aib Al Arnauth, Muassasah Ar Risalah Al Qur’an Al Azhim, Abul Fida’ Isma’il bin Umar bin Katsir Al Qurosyi Ad Dimasyqi, Dar Thoyyibah lin Nasyr wat Tawzi’ Catatan Dalam ilmu hadits, para ulama telah membagi hadits berdasarkan banyaknya jalan yang sampai kepada kita menjadi dua macam yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad. Mutawatir secara bahasa berarti berturut-turut tatabu’. Secara istilah, hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan dari jalan yang sangat banyak sehingga mustahil untuk bersepakat dalam kedustaan karena mengingat banyak jumlahnya dan kesholihannya serta perbedaan tempat tinggal. Ada empat syarat disebut hadits mutawatir Diriwayatkan dari banyak jalan. Ada yang mengatakan sepuluh dan ada juga yang mengatakan lebih dari empat. Jumlah yang banyak ini terdapat dalam setiap thobaqot tingkatan sanad. Mustahil bersepakat untuk berdusta dilihat dari adat kebiasaan. Menyandarkan khobar berita dengan perkara indrawi seperti dengan kata sami’na’ kami mendengar, dll. Ahad secara bahasa berarti satu al wahid. Secara istilah, hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat mutawatir. Hadits ahad ada tiga macam yaitu hadits masyhur, aziz, dan ghorib. Pertama, hadits masyhur yaitu hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih namun belum mencapai derajat mutawatir. Kedua, hadits aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua orang, walaupun berada dalam satu thobaqoh tingkatan Ketiga, hadits ghorib adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rowi. Lihat Taisir Mustholahul Hadits, hal. 19-20; Muntahal Amaniy, hal. 82; Min Athyabil Minnah, hal. 8-9 Baca Juga Keutamaan Surat Al Mulk, Mencegah dari Siksa Kubur Doa Ziarah Kubur dan Faedahnya **** Disusun di rumah mertua tercinta, Panggang, Gunung Kidul, 30 Rabi’ul Akhir 1430 H Penulis Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
SiksaAzab Kubur yang Mengerikan 1. Ditampakkan Tempat Tinggalnya di Akherat. Orang yang mendapat siksa di alam kubur akan ditampakkan tempat tinggalnya 2. Dipukul dengan Palu Besi. Selanjutnya, malaikat akan memberikan sebuah pukulan keras palu besi kepada mereka tepat di 3. Ditemani Orang
Jakarta - Zina termasuk bagian dari dosa besar yang paling dibenci oleh Rasulullah SAW. Bahkan, Allah SWT telah melarang hamba-hamba-Nya untuk mendekati segala hal yang dapat menjerumuskannya ke jurang Abu Bakar Jabar al-Jazairi dalam Kitab Minhajul Muslim menerangkan, zina adalah perbuatan haram dengan melakukan hubungan badan, baik melalui kemaluan atau dubur oleh dua orang yang bukan pasangan suami dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa zina merupakan suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk. Orang yang melakukan zina berarti telah mengotori jiwanya dengan sifat-sifat yang buruk, baik di mata sesama manusia maupun di sisi Allah SWT. Melalui surat Al-Isra ayat 32, Allah SWT telah menegaskan larangan berbuat zina melalui firmannyaوَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًاArtinya "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." QS Al-Isra 32.Turut disebutkan dalam buku Wanita-wanita yang Dimurkai Nabi oleh Muhammad Masykur, pelaku zina akan mendapatkan dampak negatif, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat yang sudah berumah tangga dan masih melakukan perzinaan akan membuat hancurnya kehormatan rumah tangga. Selain itu, pelaku zina juga dapat keluarga dan nama baik orang tua sehingga termasuk perbuatan dosa seperti apa dampak negatif bagi pelaku zina di akhirat kelak? Ini ini di antara siksaan bagi pelaku zina di akhirat, dirangkum dari buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga karya H. Ahmad Zacky El Syafa & Dosa-dosa Jariah karya Rizem Hisab yang Berat dan Dimurkai Allah SWTPelaku zina di akhirat kelak akan mendapatkan balasan berupa hisab yang berat serta dimurkai Allah SWT. Dalam suatu riwayat hadits telah diterangkan dampak negatif bagi pelaku zina di akhirat, Rasulullah SAW bersabda"Hai kamu muslimin, takutlah kamu terhadap perbuatan zina, karena didalamnya ada enam perkara, yaitu hilangnya cahaya di wajah, umur pendek, dan akan terus berada dalam keadaan fakir. Sedang tiga perkara di akhirat, mendapat kemurkaan Allah, siksa yang jelek, dan azab neraka." HR Baihaqi.2. Hidup Kekal di Neraka JahanamDi akhirat kelak, pelaku zina akan hidup kekal di Neraka Jahanam. Muka pelaku zina akan ditarik dengan rantai ke jurang neraka paling dahsyat. Hal ini turut digambarkan dalam hadits, sebagaimana dikatakan melalui sabda Rasulullah SAW"Di Jahanam, ada sebuah lembah ada suatu lembah yang dipenuhi oleh ular berbisa. Ukurannya sebesar leher unta dan akan mematuk orang yang meninggalkan sholat. Bisanya akan menggerogoti tubuh selama 70 tahun hingga terkelupas sana juga terdapat lembag bernama Jubb al-Huzn. Di dalamnya dipenuhi ular dan kalajengking. Ukuran kalajengkingnya sebesar bighal peranakan keledai atau kuda dan memiliki 70 sengat. Masing-masing kalajengking memiliki kantung bisa untuk menyengat pezina dan memasukkan isi kantong bisanya ke dalam tubuh pezina zina akan merasakan kepedihan selama 1000 tahun. Kemudian terkelupaslah daging-dagingnya dan akan mengalir dari kemaluannya nanah dan darah busuk." HR Baihaqi.3. Dibakar dengan Api yang BerkobarPelaku zina di akhirat nantinya akan dibakar dengan api yang menyala-nyala. Dalam sebuah hadits dari Samurah bin Jundub RA, ia berkata Rasulullah SAW bermimpi didatangi oleh malaikat Jibril dan Mikail, lalu bercerita"Kamu berjalan hingga kami tiba di sebuah dapur yang mulutnya kecil, tetapi di bawahnya luas. Dari dalam lubang itu terdengar suara berisik. Kami pun melongok ke dalamnya. Di sana, kami melihat para lelaki dan wanita telanjang dan dibakar api yang berkobar di lidah api menyentuhnya, mereka pun berteriak dengan histeris karena panasnya. Aku lantas bertanya kepada malaikat, 'Siapakah gerangan itu?' Malaikat menjawab, 'Mereka adalah para pezina. Ini azab mereka hingga hari kiamat.'" HR Bukhari.Meskipun hadits tersebut didasarkan pada sebuah mimpi, tetapi mimpi para nabi dapat dikatakan sebagai wahyu yang haq atau dampak negatif bagi pelaku zina di akhirat, yaitu akan mendapat siksaan yang pedih dan kekal. Semoga dapat menjadi renungan untuk selalu menjauhi perbuatan zina ya, detikers!Simak Video "Persiapan di Arafah Jelang Puncak Haji 2023" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Laluapa saja bentuk siksaan yang ada di dalam kubur. Berikut ulasannya. 1. Dipukul dengan Palu yang Terbuat dari Besi Siksaan pertama yang dijelaskan Nabi Muhammad SAW adalah pukulan dengan palu yang terbuat dari besi. Pukulan ini akan ditujukan dibagian wajah hingga jeritan mereka terdengar oleh penduduk bumi, kecuali jin dan manusia. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 4M9sSd84YyUE9Hq9CDR3Y-bHNQoSBQEEMxtkJnAxcDH_B9tFrHDBNg== KisahCerita Tentang Anak Muda yang Mengalami Siksa Kubur Mengerikan di Oman Malaikat yang Datang di Alam Kubur. Pada saat seseorang telah tiba masa kematiannya, pada saat telah berada di alam Kehidupan Orang Berdosa di Alam Kubur. Mendapat Siksaan dari Malaikat Kehidupan yang akan dilewati oleh